Saya Mau Dia Mati

Saya Mau Dia Mati

ILUSTRASI saya mau dia mati. Itulah kata Devara kepada Didot.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Orang bercinta itu egois. Devara Putri Prananda ogah diduakan. Dia minta sang pacar Didot Alfiansyah menghabisi pacar Didot yang lain, Indriana Dewi Eka Saputri. Lalu, Didot menyewa pembunuh, M. Reza. Rp 50 juta. Indriana dicekik sabuk di dalam mobil sampai mati.

ITULAH hasil penyidikan Polda Jabar atas temuan mayat Indriana di pinggir tebing Jalan Raya Banjar-Cimaragas, Ciamis, Minggu, 25 Februari 2024.  Pembunuhan terjadi Selasa, 20 Februari 2024.

Direktur Kriminal Umum  Polda Jabar Kombes Surawan kepada wartawan mengatakan, TKP pembunuhan di Jalan Bukit Pelangi Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jabar. ”Motifnya cinta segitiga. Jadi, karena cemburu, pelaku membunuh,” ujar Surawan.

BACA JUGA: Pembunuh Nafsu Divonis Mati

Konstruksi kasus begini: Didot, Devara, Indriana, dan Reza warga Jakarta. 

Didot berpacaran dengan Devara. Tapi, di tempat kerja Didot selaku broker, ada cewek lain yang juga jadi pacarnya, Indriana. Didot memutuskan hubungan dengan Devara. Kemudian, Devara tahu bahwa putusnya hubungan mereka karena ada Indriana.

Tak lama Didot pacaran dengan Indriana, putus juga. Alasan Didot (kepada polisi), Indriana ternyata suka dugem. Didot tidak suka. Maka, Didot balik ke Devara. Devara pun mau. Dengan satu syarat disampaikan ke Didot, begini:

”Saya enggak mau dia (Indriana) ada di muka bumi. Caranya terserah.” Maksudnya, Indriana harus mati. Caranya terserah Didot.

BACA JUGA: Cemburu Mematikan Pedagang Semangka

Kemudian, didot minta bantuan pembunuh bayaran, M. Reza. Bertarif Rp 50 juta. Didot dan Devara setuju. Reza diberi DP Rp 15 juta plus sebuah iPhone baru. Si calon pembunuh pun Oke. Kemudian, teknis pembunuhan mereka rancang. Secara matang. Pada 15 Februari sampai 19 Februari 2024.

Selasa, 20 Februari 2024, proses eksekusi dimulai. Didot mengajak Indriana jalan-jalan ke Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Indriana mau. Pagi itu Didot dan Reza bermobil Avanza hitam, menjemput Indriana.

Mereka bertiga dengan posisi duduk Didot pada kemudi, Indriana di sebelahnya, sedangkan Reza di belakang. Tiba di tujuan, mereka nongkrong di desa tersebut. Sampai sore. Lalu, mereka balik ke Jakarta. Posisi duduk sama dengan saat berangkat.

BACA JUGA: Cemburu Suami Siri, Tikam Mati Istri

Pukul 18.30 WIB, saat mobil melaju di Jalan Bukit Pelangi, Sentul, Bogor, Didot menepikan mobil ke pinggir jalan, lalu berhenti. Didot mengatakan, hendak kencing sebentar. Ia keluar dari mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait