Saya Mau Dia Mati

Saya Mau Dia Mati

ILUSTRASI saya mau dia mati. Itulah kata Devara kepada Didot.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ternyata, itulah tanda saatnya eksekusi. Setelah Didot meninggalkan mobil, Reza segera beraksi. Dari belakang ia menjerat leher Indriana dengan ikat pinggang. Dililitkan ke leher Indriana, lalu ditarik kencang. 

Tanpa suara, Indriana tewas.

Beberapa menit kemudian Didot balik ke mobil. Ia melihat Indriana duduk terkulai. ”Udah beres,” ujar Reza. Didot mengamati wajah Indriana sudah tak bergerak lagi. Rupanya, Didot menghendaki Indriana mati, tapi tidak mau melihat proses pembunuhan. 

BACA JUGA: Eksekusi Mati Indonesia Antigagal

Lantas, mobil melaju ke Jakarta, ke tempat kos Devara. Tiba tengah malam. Dipamerkanlah hasil pembunuhan itu. Devara mengamati wajah Indriana yang sudah meninggal.

Rabu, 21 Februari 2024, pukul 12.30 WIB. Didot, Devara, dan Reza membawa mayat Indriana menuju Pangandaran melalui tol Cipali, dengan mobil Avanza itu juga.

Kombes Surawan: ”Sesampai di Kabupaten Kuningan, mobil Avanza hitam tersebut mengalami kerusakan. Kemudian, dinaikkan ke towing dan diturunkan di Red Doors Hotel, Cisaga Indah. Sampai hotel tanggal 22 Februari pukul 06.00 WIB.”

BACA JUGA: Cekik Mati Pria Berkaus Captain America

Mereka beristirahat di hotel itu. Posisi mayat tetap di dalam mobil di tempat parkir hotel. Diletakkan dengan posisi duduk di jok belakang. Wajah mayat ditutupi masker.

Kamis siang, 22 Februari 2024. Pelaku menghubungi towing lagi. Minta agar mobilnya diderek, dibawa ke bengkel yang ada di dekat Tugu Batu Gajah. Di Jalan Raya Banjar–Cimaragas, Ciamis, Jabar. 

Tiba di bengkel, mobil diperiksa montir. Posisi mayat masih di tempat semula. Tidak dijelaskan, apakah montir sempat melihat mayat itu atau tidak. Kalaupun melihat, montir mengira perempuan tersebut sedang tidur.

Setelah memeriksa, montir mengatakan bahwa mobil harus menginap. Sebab, saat itu hampir malam. Ada beberapa komponen yang harus diperbaiki. Para pelaku oke saja. 

BACA JUGA: 1.001 Cara Kematian

Jumat, 23 Februari 2024, pukul 02.00 WIB, Didot dan Reza menyelinap masuk mobil, tanpa setahu montir. Mereka lalu mengangkat mayat Indriana. Mayat dibuang ke tebing yang tak jauh dari bengkel.

Sebelum mayat dibuang, barang-barang korban diambil. Jam Rolex dan tas merek LV. Sudah dijual para tersangka, laku total Rp 59 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: