Tidak Ada Perpanjangan, PPKM di Indonesia Berakhir

Tidak Ada Perpanjangan,  PPKM di Indonesia Berakhir

Calon Penumpang kereta api di Stasiun Gubeng tampak memakai maske dan menjaga jarak dengan calon penumpang lainnya pada ahkir April 2022.-Boy Slamet-

SURABAYA, DISWAY,ID- Kebijakan PPKM di seluruh wilayah Indonesia berakhir pada Senin, 23 Mei 2022. Namun, hingga tadi malam belum juga ada pengumuman perpanjangan. Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan tak juga nongol untuk konferensi pers seperti biasanya.

Lalu, apakah PPKM tidak akan diperpanjang dan masuk ke endemi? Jawabannya masih menjadi misteri. Namun, yang jelas, kondisi dan situasi pandemi Covid-19 memang melandai di semua wilayah. Termasuk Provinsi Jawa Timur.

Itu menurut data terakhir Satgas Covid-19 Jatim. Yakni, pada peta level PPKM wilayah yang diberlakukan mulai 10 hingga 23 Mei. Ada tujuh daerah yang masuk level 1 dan 30 daerah yang masuk level 2. Sementara itu, satu kabupaten saja yang masih masuk level 3, yakni Kabupaten Pamekasan.

”Secara keseluruhan asesmen situasi Jatim masuk level 1,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril. Jumlah kasus aktif Covid-19 stabil dalam satu bulan terakhir. Yakni, di kisaran 100 hingga 150-an kasus. Seluruh indikator pun menunjukkan hasil yang baik dan memadai. 

Di antaranya, tiga elemen asesmen dalam indikator transmisi komunitas sudah berada di level 1. Yaitu, kasus konfirmasi mencapai 0,67 persen, rawat inap rumah sakit 0,13 persen, dan angka kematian Covid-19 mencapai 0,02 persen.

Selain itu, situasi yang membaik didukung kapasitas respons. Upaya 3 T (testing, tracing, treatment) dinilai memadai. Begitu juga dengan suntikan dosis lengkap. Sudah di atas 80 persen bagi masyarakat umum dan 66 persen bagi masyarakat lansia.

”Per 22 Mei jumlah kasus kita mencapai 157 kasus aktif,” lanjut Jibril. Jumlah itu terhitung paling sedikit ketimbang tiga provinsi lain. Jawa Tengah, misalnya, ada 187 kasus. Kemudian, menyusul Jawa Barat sebanyak 534 kasus dan DKI Jakarta di kisaran 784 kasus.

Sayang, ada beberapa kabupaten/kota yang cakupan vaksin dosis lengkap masih belum mencapai standar yang diharapkan. Itu menghambat daerah tersebut untuk naik ke level 1. Di Jatim, tercatat enam kabupaten/kota yang cakupan vaksin dosis lengkap untuk umum belum mencapai 70 persen.

Pun dengan vaksinasi dosis lengkap untuk lansia. Masih tercatat 11 kabupaten/kota yang belum mencapai 60 persen sesuai standar. ”Mohon bagi daerah yang ada di catatan bisa dipercepat ketercapaiannya,” tandas Jibril. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: