Agustus Jatim Diprediksi Lewati Endemi

Agustus Jatim Diprediksi Lewati Endemi

Seruan prokes dan menggunaka maskeer kembali menggema ditengah ancaman Omicron BA.4 dan BA.5 -Boy Slamet-

SURABAYA, DISWAY.ID- Kebijakan PPKM di seluruh wilayah Indonesia ternyata diperpanjang hingga 6 Juni 2022. Artinya, pembatasan kegiatan masyarakat akan terus berlangsung selama dua pekan ke depan. Namun, peta level PPKM untuk wilayah Jawa Timur membaik ketimbang sebelumnya.

Kini 13 kabupaten/kota telah masuk level 1. Sisanya, 24 kabupaten/kota, masuk level 2. Hanya Kabupaten Pamekasan yang bertahan di level 3 sejak sebulan yang lalu.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo menilai, perpanjangan PPKM level memang masih diperlukan. Sepanjang ada daerah yang belum level 1. Artinya, kebijakan PPKM itu baru patut dihentikan jika semua daerah sudah masuk level 1.

”Nanti kalau semua daerah di Jawa-Bali levelnya sudah 1 dan konsisten minimum 14 hari berturut-turut, bisa dicabut. Demikian pula luar Jawa-Bali,” ungkapnya. Namun, kondisi jauh lebih baik ketimbang awal tahun. Bahkan, jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Itu berdasar data terakhir di Jawa Timur. Mengacu pada enam indikator hasil asesmen situasi Kementerian Kesehatan, bahwa semua angka pada indikator itu sudah di bawah standar.

Di antaranya, standar kasus konfirmasi level 1 maksimal 20/100 ribu penduduk. Sedangkan saat ini angka kasus konfirmasi Jatim sudah mencapai 0,67/100 ribu penduduk. Standar rawat inap rumah sakit level 1 maksimal 5/100 ribu penduduk.

Sedangkan Jatim sudah mencapai 0,18/100 ribu penduduk. Begitu juga dengan angka kematian. Standar level 1 maksimal 1/100 ribu penduduk. Namun, angka kematian Jatim sudah mencapai 0,02/100 ribu penduduk.

Padahal, saat Lebaran, angka kematian 0,03. Menurutnya, Jatim memasuki pertengahan fase endemi pada Juni nanti. Ujungnya diprediksi pada akhir Agustus. ”Ini malah turun. Jadi, situasinya membaik. Gak usah khawatir,” kata Windhu. 

Ia optimistis pandemi berakhir sudah di depan mata. Asal tak muncul varian baru. Seperti saat munculnya Omicron pada akhir tahun lalu. Bahkan, bakal masuk fase sporadis pada September. Itu berarti, Covid-19 menjadi flu biasa.

Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 dr Makhyan Jibril mengatakan, ada beberapa kabupaten/kota yang cakupan vaksin dosis lengkap masih belum mencapai standar. Itulah yang menjadi hambatan untuk naik ke level 1. 

Di Jatim, tercatat enam kabupaten/kota yang cakupan vaksin dosis lengkap untuk umum belum mencapai 70 persen. Pun dengan vaksinasi dosis lengkap untuk lansia. Masih tercatat 11 kabupaten/kota yang belum mencapai 60 persen sesuai standar. ”Mohon bagi daerah yang ada di catatan bisa dipercepat ketercapaiannya,” tandas Jibril. (*)

 

 

Sumber: