Baliho
Sejumlah media menyebut Soetrisno Bachir menghabiskan Rp 300 miliar untuk prakampanye itu. Selain baliho masif tersebut, ia beriklan di berbagai platform media. Saat 2004 itu, balihonya terpampang di seluruh pelosok, seperti para politikus saat ini yang terpampang di mana-mana.
Ongkos pembuatan dan pemasangan baliho 16 x 8 meter bisa mencapai Rp 15 juta. Belum lagi pajak. Akan mencapai ribuan titik bila target seluruh Indonesia. ”Tentu biayanya mencapai miliaran rupiah,” kata pengusaha jasa iklan outdoor yang minta namanya tak dikutip.
Kita bayangkan saja, kalau Puan, Airlangga, Muhaimin, dan AHY masing-masing mengeluarkan miliaran rupiah untuk baliho. Dengan usulan Abdillah Toha, tentu akan sangat membantu bila dana tersebut disalurkan kepada para korban Covid. Lebih dari itu, bantuan langsung juga lebih bernilai empati.
Politik sangat mahal. Namun, rakyat sudah makin cerdas. Buktinya, pemenang pilpres tidak selalu pemilik baliho terbanyak. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: