Fenomena Rakyat, Suka Hina Pejabat

Fenomena Rakyat, Suka Hina Pejabat

Ganjar mengapresiasi Budhi yang sudah menyampaikan permintaan maaf. "Yang bersangkutan sudah meminta maaf. Semua akan baik kalau saling menghormati," tuturnya.

Presiden Jokowi, Menko Marinves Luhut, sudah bekerja keras menanggulangi penyebaran Korona. Mengapa, rakyat begitu bangga mengolok-olok mereka?

Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputeri, menyatakan, Presiden Jokowi sering dihina warga Indonesia. Megawati berkata tidak terkait langsung dengan mural. Juga tidak terkait penyataan Bupati Budhi. Tidak. Melainkan, secara umum, Jokowi sering dihina rakyatnya.

“Saya sedih,” ujar Mega, melalui video Pemerintah Provinsi Bali, yang beredar luas, Rabu (18/8/21). mega mengatakannya sambil sesenggukan.

Megawati: "Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis. Beliau itu sampai kurus, loh. Mikirin kita. Mikirin rakyat, loh… Masak masih ada yang tega menghina beliau.”

Dilanjut: “Orang-orang yang menghina Pak Jokowi itu, tidak memiliki moral dan pengecut. Tidak jantan.”

Megawati meminta orang-orang yang menghina Jokowi bersikap jantan. “Datanglah berhadapan langsung dengan Pak Jokowi, kalau memang mau menghina,” katanya.

Sebaliknya, kalau melontarkan kritik, jelaskan apa kisi kritiknya. Lalu bagaimana solusi menurut orang yang mengkritik. Sehingga kritik berguna bagi negara.

"Kita sebagai bangsa Indonesia yang punya etika moral luhur. Jangan sembarangan seperti itu,” kata Mega.

Di Kalimantan Timur, bagai suatu kebetulan, rombongan Presiden Jokowi disalip oleh mobil ambulance, pada Kamis (26/8/21). Presiden melakukan kunjungan ke sana, naik sedan kenegaraan, berplat “Indonesia 1”. Ada ambulance yang menyalip iring-iringan Presiden RI.

Ternyata, itu atas perintah Jokowi sendiri. Di saat rombongan melintas di Jalan DI Panjaitan, Samarinda, Kalimantan Timur (bukan penjahit, ya, tapi DI Panjaitan), di belakang rombongan ada ambulance membunyikan sirine.

Presiden Jokowi memerintahkan melalui radio komuikasi, agar ambulance mendahului rombongan Presiden RI. Maka, pasukan kawal memberi jalan kepada ambulance.

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono kepada pers, Kamis (26/8/21) mengatakan:

"Presiden mendengar ada sirene ambulance dari belakang, (rangkaian presiden tidak menggunakan sirene), berarti itu ada sirene khas ambulance yang harus didahulukan. Yang tentunya sedang bertugas membawa pasien. Maka, Bapak Presiden menyilakan ambulance mendahului.”

Dengan kesantunan Jokowi itu, justru rakyatnya ngelunjak. Aneh. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: