Panggung Sandiwara Dipuji Jokowi

Panggung Sandiwara Dipuji Jokowi

Dunia ini, panggung sandiwara…” nyanyi Ahmad Albar. ”Ceritanya… mudah berubah…” Lagu karya Ian Antono, awal September 1977. Dipuji Presiden Jokowi di Instagram, Senin (30/8). Nostalgia 44 tahun.

-----------

JOKOWI kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961. Saat lagu Panggung Sandiwara diciptakan (lirik karya sastrawan Taufik Ismail), Jokowi berusia 16.

Unggahan Jokowi: "Saya masih remaja belasan tahun, ketika Godbless muncul dan berjaya di tanah air. Lagu-lagunya enak, musiknya asyik, lirik-liriknya menggugah. Siapa tak ingat lagu Huma di Atas Bukit, Panggung Sandiwara, atau Roda Kehidupan?”

Di unggahan, ada foto Jokowi berkemeja putih celana hitam, dalam ruang Istana Presiden. Di sebelahnya, Ahmad Albar kemeja batik celana hitam, mengangkat sebuah piala.

Itulah pertemuan Jokowi dengan tim Godbless di Istana Presiden Jumat (27/8).

Dilanjut Jokowi: "Tak terasa, sudah hampir setengah abad Godbless berdiri. Suara dan postur Mas Iyek masih seperti dulu. Bahkan, pada 31 Agustus 2021 nanti (hari ini), Godbless merayakan 48 tahun berkarya di kancah industri musik Indonesia dengan menggelar konser virtual ’Godbless 48th Anniversary: Mulai Hari Ini’.”

Mundur sedikit. Ibunda Jokowi, (almh) Sudjiatmi Notomiharjo, dalam wawancara dengan wartawan pada Hari Ibu 2018, Jokowi muda suka musik rock. Mendengarkan sambil jingkrak-jingkrak. Menjiwai. Menggilai.

Sudjiatmi: "Saya selalu membebaskan. Ia jingkrak-jingkrak di kamar, saya nengok, terserah. Saya ndak pernah ngelarang-ngelarang. Anak itu biarin saja berkembang, apa adanya saja. Mau suka apa, saya cuma nengok ke kamarnya, jingkrak-jingkrak sendiri. Wong cowok sendiri, nggak ada temennya." (detikcom, Senin, 24/12/2018).

Dilanjut: "Dari kecil, saya tanamkan, bila besok sudah besar, mau kerja apa, boleh. Terserah pilihanmu sendiri. Tapi harus dipegang, jujur, dan mau kerja keras. Itu yang saya tanamkan sejak dulu. Juga tulus dan ikhlas. Dari dulu saya ingatkan, ingatkan, ingatkan.”

Ujaran ibunda Jokowi itu bagai sihir. Menginspirasi ibu-ibu muda mendidik anak. Dari Sudjiatmi. Perempuan sederhana yang cerdas. Dengan harapan tipis-tipis: ”Kerja apa saja, boleh”. Termasuk jadi presiden. Terpenting, tulus ikhlas.

Setiap kita, dapat satu peranan…” nyanyi Albar. ”Yang harus… kita mainkan.”

Peran Jokowi sebagai presiden sudah kita tahu. Pergulatannya kita saksikan.

Geliat infrastruktur. Merebut kembali tambang minyak Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia. Rebut kembali tambang emas Papua dari PT Freeport, yang di situ puluhan tahun bangsa kita cuma cecunguk. Menentang isu ”presiden tiga periode”. Juga… pokoknya kita tahu lah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: