Makan di Restoran Boleh Sampai 1 Jam
Menurutnya, perkembangan ekonomi Jatim juga sudah mulai membaik. Salah satunya, tingkat okupansi hotel. “Angkanya belum bisa direkap secara statistik, tapi kami keliling ke beberapa tempat sudah mulai recovery beberapa hari ini,” katanya.
Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo menyatakan angka mortalitas/kematian umum Jatim pun juga mulai membaik. Kini berada di urutan ke 13 se-Indonesia. Yakni dengan 7,40 persen.
Idealnya angka kematian tidak lebih dari 2 persen. Karena itu dia mengingatkan bahwa situasi belum benar-benar aman. ”Makin membaik bukan berarti sudah baik lho,” ujarnya.
Selain itu, Windhu juga mengingatkan agar penggunaan aplikasi PeduliLindungi harus diperketat. Ia meminta agar diterapkan di semua ruang publik. Tidak hanya di tempat wisata, mal, tempat olahraga saja, tetapi juga sekolah dan tempat ibadah.
Windhu pernah mengecek penggunaan aplikasi itu di mal. Dari pengamatannya, banyak pengunjung yang dibiarkan lolos tanpa diperiksa petugas. “Mungkin ini yang perlu digarisbawahi. Kalau kita mau menuju level 1 atau 0 operator aplikasi ini harus serius,” tegasnya.
Surabaya termasuk daerah yang turun ke level 2. Namun pemkot tak langsung memberikan izin ke mal, restoran, dan tempat usaha. ”Belum tentu besok boleh ya. Kami masih tunggu inmen (instruksi Mendagri),” ujar Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto.
Irvan mengatakan, tempat-tempat yang boleh buka nantinya harus menjalani asesmen lebih dahulu. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan menilai lokasi tempat wisata. Jika sudah layak dan memenuhi prosedur, maka izin akan dikeluarkan. “Jangan sampai kecolongan,” lanjutnya.
Pemkot juga akan mempertahankan RS darurat di Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Tembak Tambak Wedi. Dua fasilitas itu menambah jumlah bed occupancy rate (BOR) Surabaya. “Mengapa BOR kita angkanya rendah? Karena dua RS darurat itu punya kapasitas sampai 400 bed,” ujar Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya.
Rumah oksigen di Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) juga dipertahankan. Ada 76 bed yang disediakan di sebelah Pabrik PT Aneka Gas Industri Samator itu. Semuanya juga disiapkan untuk menghadapi gelombang susulan nanti. Jika kasus naik lagi, Surabaya lebih siap. (Mohammad Nur Khotib-Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: