Bisnis Properti Tumbuh Pesat di Masa Pandemi

Bisnis Properti Tumbuh Pesat di Masa Pandemi

Yulina Paulina melihat maket rumah di Cito Property Expo, 3 Juni 2022.-Julian Romadhon-Harian Disway-

PANDEMI Covid-19 memang sempat melumpuhkan berbagai sektor perekonomian. Dari hotel hingga pariwisata. Namun, terbalik dengan bisnis properti. Justru tumbuh pesat lantaran terbantu oleh kebijakan baru dari pemerintah.

“Pandemi enggak ngefek. Hanya dua bulan pertama bikin kaget,” ujar Feni Yunita, marketing Mandiri Residence. Setelah itu, penjualan cenderung stabil. Apalagi setelah pemerintah membebaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Itu justru membuat transaksi penjualan naik drastis. Bahkan, Feni sempat kehabisan stok unit rumah yang siap ditempati. Begitu juga sekarang di masa transisi endemi. Banyak aturan yang sudah dilonggarkan kembali.

Salah satunya, bank menerima kembali pengajuan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) oleh wiraswasta. Berbeda dengan aturan sebelumnya. Bank memperkecil kesempatan untuk KPR lantaran banyak kredit macet. 

Kini keadaan jauh berubah. Penjualan pun makin deras sejak awal tahun. Feni bisa menjual rata-rata 15 unit rumah per bulan. “Kami happy dari Januari kemarin. Kebijakan memang pengaruh ke penjualan. Kalau nggak ada itu pasti turun drastis,” jelasnyi. 

Bahkan, beberapa bulan terakhir dia menerima banyak pesanan inden. Terutama dari kaum milenial yang mulai sadar dengan investasi.

Hal yang sama dialami oleh Billy Reiner, marketing in house Puri Surya Jaya (PSJ). Pandemi tak memberi dampak yang signifikan. Meski tiga bulan awal sempat sepi penjualan.

Namun, bulan berikutnya sudah mulai merangkak. Bahkan sangat drastis. PSJ pernah mencapai rekor baru. Yakni berhasil menjual 300 unit rumah dalam sekali launching. 

“Iya sih, pembeli memang banyak dari anak muda dan pasangan muda. Mereka mulai melek literasi keuangan. Jadi pilihannya ya investasi,” katanya. Itu terjadi saat program launching terbaru mereka di Gedangan, Sidoarjo. Puluhan unit ludes dibeli para anak muda bahkan yang belum menikah.

Lobby B Mal City of Tomorrow (Cito) ramai pengunjung. Mereka silih berganti mendatangi stan Pameran Properti Jatim yang digelar oleh Exindo Mitranusa (Exis) itu. Dan didominasi oleh anak-anak muda.

Yulanda Paulina, misalnya, yang menantikan pameran sejak beberapa hari lalu. Perempuan 23 tahun itu datang seorang diri sejak pukul 11.00 siang. Dia berkeliling dari stan satu ke stan yang lain. 

Dia terlihat asyik mengobrol lama dengan marketing salah satu pengembang. "Belum nemu sih. Kalau selain Surabaya, no! Penginnya nyari sekitar Pakuwon," katanyi. 

Meski banyak tersedia perumahan di wilayah Sidoarjo dan Gresik. Dia lebih tertarik punya rumah di wilayah Surabaya Barat. 

Yulanda memprioritaskan yang lokasinya tak jauh dari tempatnyi tinggal. Juga dengan bujet Rp 400 juta - Rp 500 juta. "Tinggalnya tetap di rumah. Tapi, ini nyari kan buat investasi," ujar perempuan berambut pirang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: