Baku Bluffing di Podcast Haris
Bluffing, meski terjemahannya ”gertakan”, secara konotatif, maknanya beda. Kata ”gertak” dalam bahasa Indonesia sehari-hari berkonotasi: Hanya menakuti, tidak beneran, alias kosong. ”Gertak sambal”. Atau: ”Halah.... Itu cuma gertakan.”
Bluff di poker, bisa kosong, bisa isi. Biasanya dilakukan pemain andal. Tanggapan pemain lawan: Bisa takut, bisa berani. Kalau takut, kabur, dan otomatis kalah. Jika berani, permainan lanjut: Bisa menang, bisa kalah lebih banyak lagi.
Di kasus podcast Haris-Fatia, ternyata sama-sama berani. Sama-sama merasa benar. Lengkap, didampingi pengacara. Bakalan seru.
Luhut selaku pelapor sudah dimintai keterangan di Polda Metro Jaya pada Senin (27/9). Pemeriksaan sekitar sejam, selesai pukul 09.28 WIB.
Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya bakal segera memeriksa aktivis Haris Azhar dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Fatia Maulidiyanti.
Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada pers, di Polda Metro Jaya, Senin (27/9), mengatakan: "Rencana tindak lanjut, kita akan mengklarifikasi, mengundang juga terlapornya." Ditanya, kapan? Dijawab: Segera.
Dalam buku The Mental Game of Poker (2011) karya bersama Jared Tendler dan Barry Carter disebutkan:
"Inti pemain poker melakukan bluff, sudah melakukan analisis prediksi kartu lawan. Pemain yang melakukan bluff, mayoritas yakin, kartu lawan lemah.”
PODCAST HARIS, BEGINI...
Podcast Haris-Fatia yang disengketakan itu bersumber dari ini: Riset oleh LSM Koalisi Bersihkan Indonesia (KBI). Namanya sangat keren.
Juru bicara Koalisi Bersihkan Indonesia Ahmad Ashov Birry di konferensi pers daring, Rabu, 22 September 2021, menjelaskan, di riset tersebut pihaknya melibatkan beberapa LSM: Walhi, Kontras, YLBHI, Jaringan Advokasi Tambang, Greenpeace, dan Trend Asia.
Meneliti tambang emas Blok Wabu, Intan Jaya, Papua.
Latar belakang riset adalah konflik bersenjata yang dipicu operasi keamanan di area tambang emas tersebut. Mengakibatkan jatuhnya korban sipil. Setidaknya puluhan meninggal dan ribuan mengungsi.
Ashov: ”Kajian ini bertujuan menguji asumsi dasar, benarkah di balik setiap rangkaian kekerasan militer selalu terselip kepentingan ekonomi?”
Hasilnya, antara lain, Koalisi Bersihkan Indonesia menemukan empat perusahaan pemilik konsesi tambang emas Wabu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: