Capres Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia setelah Ditembak saat Kampanye, Sempat Dirawat 2 Bulan

Capres Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia setelah Ditembak saat Kampanye, Sempat Dirawat 2 Bulan

Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe meninggal dunia setelah dirawat selama 2 bulan akibat mendapat serangan penembakan.--Disway.id

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe meninggal dunia setelah dirawat selama 2 bulan akibat mendapat serangan penembakan.

Penembakan tersebut terjadi pada 7 Juni di ibu kota Botoga saat sedang berkampanye. Diketahui terdapat 3 peluru yang bersarang di tubuhnya, 2 di kepala dan 1 di kakinya. Tembakan tersebut langsung melumpuhkannya.

Pelaku penembakan adalah seorang remaja berusia 15 tahun yang ditangkap saat melarikan diri. Meskipun remaja tersebut didakwa atas dugaan percobaan pembunuhan dan mengaku tidak bersalah, namun motif di balik serangan tersebut masih belum jelas.

BACA JUGA:Tragedi di Balik Ganasnya Razia Imigrasi di Amerika Serikat: Ketakutan, Petani pun Meninggal

Miguel Uribe merupakan seorang senator berusia 39 tahun dari partai sayap kanan Pusat Demokratik. Ia dikenal vokal dalam mengkritik presiden saat ini, Gustavo Petro.

Ia merupakan calon presiden Kolombia untuk pemilihan tahun 2026, bahkan cukup populer dalam jajak pendapat.

Maria Claudia Tarazona, istri Miguel Uribe, menyampaikan terima kasih kepada mendiang suaminya atas kehidupan yang penuh cinta dan perannya sebagai ayah yang baik.

BACA JUGA:Keras! Presiden Kolombia Usir Dubes Israel Karena Bela Palestina

Dia juga meminta doa dari masyarakat dengan mengadakan doa bersama serta aksi dukungan selama masa perawatannya yang dihadiri ribuan orang.

Rumah sakit tempat Miguel Uribe dirawat menyatakan bahwa ia mengalami pendarahan tepat pada sistem saraf pusatnya dan akan menjalani operasi. 

Bahkan, beberapa operasi telah ia jalani sejak pertama kali dibawa ke klinik Santa Fe pada bulan Juni. Istrinya juga telah meminta kepada orang-orang agar ikut mendoakan kesembuhan suaminya.

Penembakan tersebut membangkitkan ingatan akan masa-masa kelam di Kolombia pada tahun 1980-an - 1990-an, ketika banyak kandidat presiden dan tokoh berpengaruh dibunuh. 

BACA JUGA:Tiongkok Sebut Tidak Ada Negosiasi Dagang Apapun dengan Amerika Serikat

Tragedi serupa juga dialami oleh ibu Miguel Uribe, Diana Turbay, seorang jurnalis yang diculik dan dibunuh pada tahun 1990 oleh kelompok kartel narkoba. Miguel Uribe sering menyebut ibunya sebagai inspirasi untuk terjun ke dunia politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: