Capres Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia setelah Ditembak saat Kampanye, Sempat Dirawat 2 Bulan

Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe meninggal dunia setelah dirawat selama 2 bulan akibat mendapat serangan penembakan.--Disway.id
Kelompok Los Extraditables, yang melakukan penculikan dan serangan terhadap tokoh-tokoh penting di Kolombia, pernah menyatakan lebih memilih mati di Kolombia daripada dipenjara di Amerika Serikat,
Tindakan tersebut bertujuan memaksa pemerintah untuk membatalkan perjanjian ekstradisi dengan AS.
Dalam beberapa dekade terakhir, situasi keamanan di Kolombia membaik secara signifikan. Pada 2016, pemerintah menandatangani perjanjian damai bersejarah dengan kelompok gerilya sayap kiri FARC.
Menurut lembaga riset keamanan Insight Crime, tingkat pembunuhan di Kolombia pada 2024 mencapai 25,4 per 100.000 penduduk, terendah dalam empat tahun terakhir. Sedangkan pada 1990, angka tersebut pernah melebihi 70 per 100.000 penduduk.
BACA JUGA:Motif Terungkap, Polisi Pastikan Penembakan Massal di Bangkok karena Dendam Pribadi
Meskipun tingkat pembunuhan di Kolombia telah menurun drastis sejak tahun 1990, namun tidak kejahatan tersebut tetap menjadi salah satu yang tertinggi di wilayah tersebut.
Tokoh politik, anggota militer, pemimpin serikat pekerja, aktivis lingkungan, serta tokoh masyarakat di Kolombia masih sering menghadapi ancaman dan serangan dari berbagai kelompok bersenjata yang memperebutkan wilayah. Sehingga sering kali memicu bentrokan dengan aparat keamanan.
Wakil Direktur Yayasan Perdamaian dan Rekonsiliasi (Pares) Laura Bonilla menyebut bahwa arah politik negara saat ini akan sangat dipengaruhi oleh pihak yang mampu membentuk dan menguasai narasi terkait isu keamanan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: