Tantangan Dalgona Squid Game di Kafe Singapura

Tantangan Dalgona Squid Game di Kafe Singapura

KUE dalgona ala film Squid Game tengah viral, sebuah kafe di Singapura memanfaatkan situasi ini untuk membuat tantangan berhadiah bagi para pembeli.

Kafe Brown Butter menjalankan proyek baru itu pada Rabu (29/9) minggu lalu untuk menarik perhatian para pengunjung. Terutama, penggemar serial Squid Game.

Permainan itu diadakan pada hari Senin-Jumat pukul 12.00-18.00. Ada beberapa syarat untuk dapat berpartisipasi: berlaku hanya bagi para pelanggan dine-in, harus mengikuti akun Instagram kafe, dan pengunjung wajib mengeluarkan minimal SGD 30 (Rp 314 ribu) per meja.

Jatuhnya memang lebih mahal dibandingkan harga aslinya. Di negara asalnya, Korea Selatan, kue dalgona hanya dipatok harga 2.000 won (Rp 24 ribu) per keping.

Teknisnya kurang lebih sama seperti dalam film itu, para kontestan harus mengukir dalgona dengan bentuk lingkaran, bintang, atau hati. Tanpa memecahkannya. Waktu mereka sangat terbatas. Sebab kafe hanya memberikan limit waktu 2 menit untuk menyelesaikan. Tiap orang juga hanya memiliki satu nyawa.

Berbeda dengan film Squid Game yang menggunakan jarum kecil untuk menyelesaikan misi. Di kafe ini, kontestan hanya diberikan tusuk gigi untuk memahat kue dalgona. 

Dalam serial Netflix yang sedang hits itu, kegagalan akan berujung fatal. Sebab, Anda bisa ditembak mati oleh manusia bertopeng. Tapi, di Kafe Brown Butter, Anda akan kehilangan hadiah. 

“Kalau gagal menyelesaikan misi, Anda akan dihukum. Anda harus mem-posting foto diri Anda dengan ‘kotak hitam’ (spot foto di kafe itu) dan tag Instagram @BrownButter.sg,” tulis Kafe Brown Butter dalam Instagram-nya. “Namun, jika berhasil, Anda dapat mengambil kartu hadiah.” 

Kartu hadiah itu bertulisan ucapan selamat bagi para kontestan yang berhasil. Namun, jika sedang mujur, pemenang bisa mendapatkan kartu yag berhadiah iced latte atau kue gratis. 

Nyatanya, permainan anak-anak asal Korea Selatan ini sulit.

“Saya hampir berhasil…jika begitu kejam seperti di film yang sebenarnya, maka saya akan pergi,” kata Wang Chen, salah seorang pengunjung Kafe, seperti dikutip South China Morning Post. (Jessica Ester)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: