Spin-Off Game of Thrones: Awal Runtuhnya Dinasti Targaryen
Viserys tidak punya anak lelaki dari istri pertamanya. Ia memutuskan putrinya, Rhaenyra Targaryen, sebagai suksesornya nanti. Tapi ini Westeros, Bung! Yang sudah tidak punya pemimpin sebesar Aegon I. Sudah tentu, keputusan Viserys menunjuk Rhaenyra sebagai putri mahkota memunculkan friksi.
Ada sejumlah pihak yang mengincar takhta itu. Mulai dari Ser Otto Hightower, Tangan Kanan Raja. Anaknya, Alicent, merupakan istri kedua raja. Juga ada Pangeran Daemon Targaryen, adik Viserys, yang juga bakal ikut meramaikan permainan takhta. Nah, dua chapter terakhir Fire and Blood itulah yang menjadi material utama serial House of the Dragon.
NAGA-NAGA dalam Game of Thrones bakal digandakan di House of the Dragons. Setidaknya, bakal ada 17 naga yang disiapkan buat serial ini.
17 Naga
Seperti Game of Thrones, House of the Dragon akan diceritakan melalui berbagai sudut pandang. Tokoh-tokohnya pasti banyak sekali. Dan penting semua. Sulit untuk menyebut mana yang tokoh utama.
Baik Raja Viserys (Paddy Considine), Tangan Kanannya—Ser Otto Hightower (Rhys Ifans), Alicent Hightower (Olivia Cooke), semua memegang peran penting. Namun, kalau ada yang paling mendekati karakteristik tokoh utama, itu adalah Rhaenyra Targaryen (Emma D’Arcy) dan Daemon Targaryen (diperankan bintang The Who dan The Crown Matt Smith).
Rhaenyra adalah kesayangan Raja Viserys. Ah, boleh dibilang, dia adalah kesayangan siapa saja di Seven Kingdoms. Satu-satunya anak Viserys dari pernikahan dengan Ratu Aemma Arryn. Jalan Rhaenyra untuk menuju Iron Throne sangat mulus. Kecuali ayah dia tiba-tiba melakukan sesuatu yang gila. Misalnya: menikah lagi.
Di sisi lain, Rhaenyra punya paman, Daemon namanya. Dalam perang yang akan datang, Daemon akan menjadi pemain paling krusial. Ia adalah petarung yang luar biasa tangguh. Tapi agak sulit diatur. Otto Hightower benci setengah mati padanya. Viserys sendiri tidak terlalu suka. Tapi Rhaenyra tampaknya menyukainya. Sangat menyukainya.
George RR Martin terlibat langsung dalam penggarapan House of the Dragon. Ia berkali-kali menunjukkan kekecewaan terhadap ending Game of Thrones. Yang melenceng jauh sekali dengan saga buatannya. Kali ini, penulis 73 tahun itu memutuskan turun tangan sendiri.
’’Aku selalu berpikir bahwa ini cerita yang keren. Ini salah satu favoritku. Aku tak sabar melihat tokoh-tokohnya dihidupkan di televisi,’’ kata Martin bersemangat, seperti dikutip Screen Rant. ’’Dan tentu saja aku menuggu naga-naganya. Aku suka banget naga. Di Game of Thrones, kita punya tiga naga. Di sini, bakal ada 17 naga!’’ Ia menjelaskan dengan berapi-api.
’’Kuharap, setiap naga nanti punya kepribadian sendiri. Juga karakteristik warna dan bentuk. Sehingga bisa langsung dibedakan dan dikenali dalam sekali lihat,’’ papar Martin. ’’Karena di dalam buku, naga punya personalitas yang spesifik. Bakal seru sekali melihat mereka beraksi di layar kaca. Para penunggang naganya juga keren,’’ lanjutnya riang.
Yang bertindak sebagai showrunners serial ini adalah (bukan, bukan David Benioff dan Dan Weiss) Miguel Sapochnik dan Ryan Condal. Sapochnik adalah sutradara pertarungan-pertarungan paling epik di Game of Thrones. Misalnya Hardhome (season 5), Battle of the Bastards dan Winds of Winter (season 6), dan The Long Night serta The Bells (musim kedelapan).
House of the Dragon sudah syuting sejak April lalu di Inggris. Sempat berhenti dua hari karena Covid-19. Kini, sudah masuk pascaproduksi. So, kita bisa berharap serial ini tayang pada paro pertama 2022. Benar-benar tidak sabar! (Retna Christa)
ULAR LAUT, Lord Corlys Velaryon (Steve Toussaint) juga memiliki kepentingan terhadap Takhta Besi. Ia menjadi bangsawan pertama Westeros yang tidak berkulit putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: