Padas Setigi di Sekapuk, Gresik: Bekas Tambang yang Jadi Kawasan Wisata
Oleh
Guruh Dimas
Wartawan Disway
PADAS memutih menjulang terjal. Celah-celah sekat batuan melebar. Menciptakan lubang menganga. Seperti tempat tinggal teduh manusia prasejarah dari panas dan hujan. Berada dalam gua batu akan merasakan imaji masa lalu. Saya sempat menyendiri dan bersandar di dindingnya. Dalam remang cahaya yang menerpa kulit, saya berpikir bahwa evolusi saya belum sempurna. Saya belum homo sapiens. Rasanya masih jadi pitekantropus.
Khayalan sejenak sirna ketika anak dan istri saya sampai di mulut gua dengan sedikit terengah-engah. Saya mengambut keduanya dengan memukul-mukul dada dan bersuara: ’’Hu-hah-hu-hah’’. Maksudnya ingin mengajak mereka menjiwai kehidupan pitekantropus. Anak saya yang berusia enam tahun tertawa tergelak. Sedangkan istri pura-pura tidak kenal.
Di dalam gua tersebut terdapat patung manusia yang menunjukkan aktivitas pertambangan. Memang bukit-bukit kapur di sepanjang Gresik hingga pesisir Lamongan kerap digerus untuk dijadikan batu bata putih. Tak heran kalau rumah-rumah penduduk di daerah tersebut didominasi dengan batu bata putih.
Tempatku berpijak adalah wisata Setigi, di daerah Sekapuk. Bukit bekas tambang. Jaraknya 60 kilometer dari Surabaya. Jika naik tol, turun di ujung tol Bunder, Manyar, Gresik, lalu berbelok ke barat. Sebelum sampai ke tempat tujuan, kita akan melalui hutan jati Panceng yang lebat dan rapat. Satu dari beberapa hutan yang masih eksis di Jawa Timur.
Lokasi wisata Setigi ada di Sekapuk. Ancar-ancarnya, ada gang lebar, di sebelah kedai bakso yang cukup ramai. Masuk ke gang itu, kurang lebih 300 meter, di kiri jalan terdapat papan penunjuk jalan lokasi. Pengunjung hanya dikenakan biaya 15 ribu. Tapi istimewanya, pengunjung diberi dua buah keripik dalam kemasan plastik. Gratis. Keripik pisang dan keripik udang. Katanya, kudapan itu merupakan hasil olahan warga sekitar.
Dari loket, beberapa meter jalanan melandai, kemudian langsung menurun tajam sampai ke parkiran. Kita akan dibuat takjub dengan pemandangan bukit kapur di kanan-kiri yang berdiri gagah. Bukit kapur biasa disebut bukit gamping. Saya jadi ingat. Dulu saya ingin punya kulit putih. Teman-teman bergurau, menyuruh saya berendam air gamping selama beberapa hari.
Di dekat parkiran motor terdapat akses menuju “Museum Kars”. Yakni gua batu kapur yang saya ceritakan tadi. Di dalam banyak patung yang menunjukkan aktivitas pertambangan serta kita dapat melihat bagian dalamnya. Sayang, beberapa corat-coret vandalisme mengotori dinding tebing. Keindahan itu jadi tak sempurna.
Di tengah lokasi terdapat tangga menuju ke atas. Tetapi di bagian paling atas, setelah ujung tangga, masih dibangun. Hanya tampak tanah lapang yang ditumbuhi rumput liar.
Dari atas tangga tersebut, pengunjung bisa menikmati keseluruhan pemandangan wisata Setigi. Menjulang luas. Di bagian timur terdapat kolam renang yang diberi nama Kolam Banyu Gentong. Memang terdapat bangunan serupa gentong yang dirancang mengeluarkan air mancur. Tapi kolam itu tampaknya untuk anak-anak. Sebab tak begitu dalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: