Rumeysa Gelgi, Wanita Tertinggi di Dunia

Rumeysa Gelgi, Wanita Tertinggi di Dunia

KULITNYA yang putih pucat terlihat manis dipadukan dengan rambut ikal berwarna cokelat pirang. Suaranya terdengar berat, tak seperti wanita pada umumnya. Postur tubuhnya menjulang tinggi sehingga kerap menjadi pusat perhatian.

Dia adalah Rumeysa Gelgi.

Wanita berumur 24 tahun itu dinobatkan menjadi wanita tertinggi di dunia oleh Guinness World Record. Wanita asal Turki itu hidup dengan tinggi badan yang mencapai 2,15 meter (215,16 cm).

Sebelumnya, pada 2010, rekor itu dipegang oleh Yao Defen, wanita asal Tiongkok. Tingginya mencapai 233,3 cm. Ia meninggal pada 2012.

“Suatu kehormatan untuk menyambut Rumeysa kembali ke dalam buku rekor. Semangat dan kegagahannya yang tak tergoyahkan adalah sebuah inspirasi. Kategori wanita tertinggi yang hidup, tidak sering berpindah tangan. Jadi, saya sangat bersemangat untuk membagikan berita ini kepada dunia,” kata Craig Glenday, seperti dikutip dalam laman guinewssworldrecords.com.

Rumeysa pernah tercatat dalam rekor remaja perempuan tertinggi pada 2014. Saat itu, dia baru menginjak 18 tahun.

Dia adalah satu-satunya dalam keluarga yang memiliki tubuh begitu tinggi. Pada waktu luang, Rumeysa sering pergi keluar untuk makan bersama keluarganya. Kegiatan berenang dan menonton Netflix juga membantunya untuk bersantai. Keluarganya sangat senang dan bangga pada Rumeysa atas pencapaiannya

Perawakan Rumeysa yang begitu tinggi disebabkan oleh sindrom Weaver. Kondisi itu sangat langka. Menyebabkan pertumbuhan fisiknya begitu cepat, termasuk pada tulang. Sejak lahir, ia telah mengalami kelainan fisik, seperti skoliosis. Kesehatan memang menjadi permasalahan utama bagi Rumeysa selama ini.

Alhasil, Rumeysa pun tak kuat menopang tubuhnya sendiri. Untuk berjalan dan beraktivitas, ia harus menggunakan kursi roda. Sesekali, ia juga menggunakan alat bantu jalan walaupun tak dapat bertahan lama.

Sejak rekor pertamanya, Rumeysa merasa penting menggunakan platformnya untuk memberikan advokasi kepada orang lain tentang kondisi medis langka seperti yang dimilikinya. Ia mengatakan bahwa kebanyakan orang juga begitu baik dan suportif ketika pertama kali bertemu dengannya.

Namun, tak jarang pula ia mendapatkan tatapan sinis dan perundungan akibat keadaannya.

“Setiap kekurangan dapat diubah menjadi keuntungan bagi diri sendiri jadi terimalah diri Anda apa adanya, sadari potensi Anda dan lakukan yang terbaik,” kata Rumeysa.

Rumeysa begitu bangga akan keunikan yang dimilikinya. Menurutnya, rekor itu menambah semangat dan motivasinya untuk mencapai tujuannya dalam hidup. (Jessica Ester)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: