Sterilisasi dengan Iradiasi Kini Bisa di Surabaya

Sterilisasi dengan Iradiasi  Kini Bisa di Surabaya

EKONOMI biaya tinggi itu tak perlu lagi terjadi. Setidaknya bisa dikurangi. Sterilisasi dengan teknik iradiasi kini bisa dilakukan di Surabaya. Tidak harus ke Jakarta.

PT Energi Sterila Higiena (Ensterna), inilah iradiator pertama di luar Jakarta itu. Fasilitas yang berlokasi di kawasan pergudangan Tambak Langon, Surabaya, tersebut sudah siap melayani konsumen. Kapasitas per hari mencapai 80 ton.

”Kami menggunakan teknologi akselerator elektron dalam proses iradiasi untuk sterilisasi,” kata Bambang Irawan, direktur PT Ensterna, kepada harian Disway kemarin (28/10). ”Sehingga proses pemusnahan mikroorganisme berbahaya bisa sangat aman, cepat, ekonomis, dan sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Per jam kapasitas kami sekitar 3,3 ton, per hari mencapai 80 ton,” lanjutnya.

Di negara-negara yang industrinya maju, pun yang belum maju, iradiator adalah salah satu fasilitas penting. Iradiasi menjadi teknik sterilisasi yang dianggap paling efisien dan efektif. Lebih baik daripada teknik kimia maupun fisika. Dengan cara iradiasi, warna, rasa, bentuk, maupun sifat produk yang disterilkan tidak berubah. 

Sayang, selama ini fasilitas iradiasi di Indonesia sangat minim. Hanya ada dua iradiator, semuanya di Jakarta. Tepatnya Jabodetabek. Satu milik Relion (swasta) di Bekasi dan satu milik Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) di Tangerang.

Kondisi itu membuat seluruh produk yang memerlukan sterilisasi dengan teknik iradiasi harus dibawa ke sana. Baik yang dari Surabaya, Makassar, Manado, maupun kota lain. Harus menempuh ratusan, bahkan ribuan, kilometer perjalanan. Ongkos logistiknya begitu mahal.

Kondisi itu menjadi salah satu penyebab komoditas ekspor Indonesia kurang bisa bersaing di pasar global. Harga produk-produk yang membutuhkan proses sterilisasi iradiasi menjadi lebih mahal daripada negara-negara lain.

Pun untuk produk dalam negeri. Produk-produk domestik kalah harga bila dibandingkan dengan produk impor.

”Kami menjadi yang pertama di Indonesia, untuk fasilitas iradiasi dengan teknik akselerator elektron, yang di Jakarta pakai sinar gama,” kata Tubagus Ichsan Nurjaman, manajer pemasaran PT Ensterna. ”Layanan kami cocok untuk produk-produk makanan, kesehatan, kosmetik, maupun modifikasi material,” lanjutnya.

Ikan, daging, sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, tepung, dan bahan makanan lainnya efektif disterilkan dengan teknik iradiasi. Seluruh sifat bahan-bahan tersebut tidak akan berubah. Residu bahan-bahan kimia dalam proses sterilisasi juga nol.

”Sterilisasi dengan menggunakan teknik pemanasan kadang menyebabkan warna dan rasa bahan makanan berubah. Menggunakan bahan kimia menyisakan residu yang memiliki risiko pada kesehatan. Teknologi kami menjawab semua permasalahan tersebut,” papar Ichsan yang alumnus Teknik Nuklir UGM. ”Dan untuk mendapatkan layanan ini, tidak perlu lagi ke Jakarta, kini bisa di Surabaya,” tegasnya.

Memang, dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia tertinggal jauh dalam hal iradiator untuk sterilisasi. Tidak usah dengan Tiongkok atau negara maju lainnya, Vietnam saja sudah jauh meninggalkan kita. Di sana sudah ada delapan iradiator. (Nanang Prianto)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: