Rating Rendah, Apakah Eternals Film yang Jelek?

Rating Rendah, Apakah Eternals Film yang Jelek?

MARVEL STUDIOS siap-siap merilis Eternals secara global Jumat depan (5/11). Namun, mereka jadi harap-harap cemas. Sebab, rating awal yang diberikan oleh para kritikus tidak terlalu menggembirakan. Oleh Rotten Tomatoes, film superhero besutan Chloe Zhao itu hanya mendapatkan review positif sebanyak 59 persen.

Itu berarti, Eternals menjadi film Marvel Cinematic Universe (MCU) yang memiliki rating Rotten Tomatoes paling rendah. Melampaui rekor buruk Thor: The Dark World, yang mendapatkan 66 persen review positif.  

Memang, belum semua media dan kritikusnya memberikan penilaian. Ini bisa berubah pekan depan, setelah film yang dibintangi Angelina Jolie tersebut tayang. Tapi, selama ini para kritikus yang tergabung di Rotten Tomatoes sangat menyayangi film-film Disney. Jika mereka memberikan rating kurang dari 60 persen, berarti sudah parah banget. 

SUTRADARA ETERNALS Chloe Zhao (kanan) mengarahka Richard Madden. 

Konsensus kritikus sebenarnya tidak menyebut Eternals sebagai film yang buruk. Bunyinya kira-kira begini: ’’Eternals adalah sebuah film superhero epik nan ambisius. Yang sedikit lebih meletup-letup daripada menegangkan. Eternals membawa jagat MCU ke dunia yang membikin penasaran—sekaligus membingungkan.’’

Eternals berkisah tentang sekelompok makhluk abadi—Eternals—yang tinggal di bumi secara rahasia. Selama ribuan tahun, mereka menyamar menjadi manusia, melebur dengan masyarakat di berbagai negara. Mereka diciptakan oleh entitas gaib bernama Celestials. Dan diberi tugas untuk melindungi bumi dari kelompok makhluk jahat yang disebut Deviants.

Film itu punya banyak modal untuk jadi ’’bagus’’. Dimulai dari sutradaranya: Chloe Zhao, yang meraih berbagai penghargaan—termasuk piala Oscar—lewat Nomadland. Bintangnya adalah kesayangan Disney, Angelina Jolie. Masih ditambah aktris idola Asia, Gemma Chan. Serta duet bintang Game of Thrones, Richard Madden dan Kit Harington.

Namun, keberadaan Zhao justru dinilai jadi pangkal masalah. Karena, di luar setting dan efek visualnya yang berstandar MCU—megah dan mengesankan—adegan aksinya kurang banget.

’’Tiga film Chloe Zhao sebelumnya berpusat pada kehidupan sehari-hari kalangan kelas pekerja yang terpinggirkan. Sepertinya gaya dia tidak cocok untuk menggarap film dengan skala sebesar ini,’’ komentar Dana Stevens, kritikus Slate. ’’Dan tampaknya dia sama sekali tidak tertarik membuat adegan-adegan laga,’’ imbuh dia.

Tapi tidak semua menganggap gaya festival Zhao sebagai sumber masalah. Peter Travers, kolumnis ABC memuji Eternals. ’’Sebuah karya epik Marvel yang mengutamakan nilai-nilai personal daripada tontonan? Sori buat para pecandu adrealin, tapi inilah yang dibawa sutradara pemenang Oscar Chloe Zhao sebagai film blockbuster pertama dia,’’ tulis Travers.

’’Hasilnya tidak sempurna. Tapi sangat inklusif dan unik,’’ sambungnya. Sementara itu, kolumnis Variety Owen Gleiberman menyebut Eternals sebagai ’’Tontonan yang sangat menyenangkan dan memuaskan.’’ Jadi, bagaimana? Tetap bersemangat menonton Eternals, kan? Abaikan saja kata kritikus. Ini film MCU! (Retna Christa)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: