Manisnya Cinta Ed Sheeran buat Keluarga dalam Album Equals
Ia memuji Cherry lebih dalam lewat The Joker and The Queen. Sebuah ratapan cinta yang manis. Yang mana Sheeran terdengar sangat berterima kasih kepada sang istri. Yang memutuskan untuk menerima lamarannya. Meskipun dia bisa memilih ribuan raja. Dipenuhi dengan puluhan layer petikan gitar yang ringan dan merana, lagu itu diprediksi bakal jadi lagu wajib di pesta pernikahan lagi. Seperti Thinking Out Loud dan Perfect.
Di Leave Your Life, ia meminta maaf kepada keluarganya. Karena pasti akan sering tur ke luar kota—bahkan ke luar negeri—selama berbulan-bulan lagi. Sebagai gantinya, ia menyiapkan makan malam romantis dalam lagu Love in Slow Motion.
Sedangkan Leaving Hours ia gunakan sebagai tribute buat teman sekaligus mentornya, Michael Gudinski. Yang baru saja meninggal. Yang jadi kejutan, ia mengajak Kylie Minogue dan komedian Jimmy Carr sebagai penyanyi latar. Ia juga menulis Sandman, sebuah lagu ninabobo buat si kecil Lyra. Yang dipermanis dengan suara merdu sebuah kotak musik warna pink. Klise, tapi spot on.
Pada akhirnya, itulah yang membuat Ed Sheeran menjadi Ed Sheeran yang kita kenal sekarang. Kenaifan liriknya tidak mengecilkan kredibilitasnya. Karena memang ia tidak pernah mengklaim sebagai penyanyi keren sejak awal. Itu memungkinkan dirinya untuk mendeklarasikan cinta dengan sebebas-bebasnya. Betatapun klisenya. Dan memang itulah yang dicari oleh fans: ia mengekspresikan cinta dengan sangat simpel, tegas, tapi universal.
Untunglah ia tidak menyerah. (Retna Christa-Guruh Dimas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: