Enggak Boleh Cuma Pasang Pita

Enggak Boleh Cuma Pasang Pita

Para anjing ini berdandan beda. Bukan cantik. Melainkan seram. Seperti apa penampilan para hewan peliharaan kesayangan itu?

Momen tersebut terjadi saat komunitas Bark Buster Surabaya berkumpul pada 28 Oktober 2021 di Gather Inc. Mereka merupakan kumpulan para pemelihara anjing berpostur kecil di Kota Pahlawan.

Para anggota -disebut dengan pawrent- berjumlah 20 orang berkumpul dengan satu tujuan, membuat peliharaan jadi pusat perhatian. Anjing jenis Bichon dan Poodle diberi riasan serta ornamen supaya tampil di luar kebiasaan.

Hewan-hewan lucu itu mendapat sentuhan Helloween berupa kostum bentuk makhluk seram. Terinspirasi dari hantu dalam negeri maupun luar. Pawrent diperbolehkan membawa lebih dari satu peliharaan. Syaratnya adalah semuanya harus disentuh riasan serta ornamen Helloween.

Sebut saja dua anjing milik Yeni Ekawati bernama Chilley dan Mochi. Yeni bikin kostum ala hantu Volendam dan Holland. Ia coba membuatnya jadi tampak lucu meski tujuan awalnya tidak demikian. Di sinilah kreativitas dalam memberi dandanan beradu.

Semua hewan kesayangan ini pandai berpose bukan. Tak kalah dengan pemiliknya. Mereka cantik-cantik dengan aneka kostum dalam acara yang digelar di Gather Inc. (Rizal Hanafi/Harian Disway)

Yeni menuturkan kalau ia mencoba menghias sendiri anjing-anjingnya. Mencari bahan-bahan serta dasar kostum. Kemudian dimodifikasi sesuai keinginan. ”Saya enggak mau mereka (hewan peliharaan) tampak seram. Jadi saya buat sedemikian rupa sehingga justru menampilkan kesan lucu dan menggemaskan,” sebutnya.

Ada pula Christine Sukotjo yang turut membawa tiga ekor anabul kesayangan. Ia mengangkat dandanan ala makhluk mitos Yunani bernama cerberus, hantu kepala buntung, serta penyihir di dongeng anak-anak. Mempersiapkan kostum dilakukannya sendiri bersama adiknya, Cindy.

Christine Sukotjo dengan telaten menyisir bulu anjingnya demi membuatnya tampil berbeda dan menarik. (Rizal Hanafi/Harian Disway)

Cindy Sukotjo sudah mahir di ranah ini. Ia berprofesi sebagai desainer kostum khusus hewan peliharaan. Jadi, Christine merasa tidak banyak mengalami kesulitan saat mempersiapkan kostum.

Karena merasa sudah dibantu adiknya yang kebetulan sudah jago. Tantangannya adalah bagaimana caranya agak kostum tersebut benar-benar bagus dan sesuai konsep tapi tetap nyaman dipakai para anabul.

Christine yang menjadi koordinator dalam komunitas Bark Buster mengatakan kalau acara seperti ini sudah direncanakan sejak lama. Gathering dilaksanakan demi menambah relasi para pecinta anjing berpostur mini. Sehingga membuka koneksi satu dengan lain.

”Saya juga meminta para pawrent harus sedikit effort bikin kostum. Enggak boleh cuma masang pita. Ini kan untuk meramaikan peringatan Halloween, bukan ngumpul-ngumpul biasa. Jadi di sini mereka didorong untuk berkreasi. Supaya acara jadi semarak," katanya.

Setiap anabul -alias anak bulu, sebutan untuk hewan peliharaan- didandani dengan kostum yang unik. Mereka mengambil inspirasi parade anjing di luar negeri. (Rizal Hanafi/Harian Disway)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: