Diskusi Film The Night (2020): Seeing Is Believing

Diskusi Film The Night (2020): Seeing Is Believing

Oleh:

Wimpie,

Member Grup Hobby Nonton

 

The Night, film ini bergenre horor karya sineas Iran Kourosh Ahari, bekerja sama dengan produser Amerika, dibuat dengan bujet minim. Pendapatannya juga hanya sebesar USD 60 ribu, atau setara dengan Rp 860,5 juta. Tidak besar. Tapi coba lihat pujian para kritikus tentang film ini. Rata-rata memberi nilai bagus.

 

APA keistimewaan The Night? Jika dicermati, adegan jump scare-nya sangat minim. Yang berdarah-darah pun tidak ada. Kekerasan? Sekedar saling berteriak saja sih. Tidak sampai saling baku hantam atau tembak menembak. Kehadiran sosok menyeramkan pun tidak ada sama sekali. Film horor macam apa ini?

Meski begitu, percayalah. Kengerian dan ketegangannya tampil sempurna. Penyusunan dialog dan story board-nya sangat bagus. Tidak ada adegan sia-sia. Bahkan si bayi kecil Shabnam, anak pasangan Babak Naderi dan Neda, tokoh utama di film ini, bisa digunakan untuk menampilkan momen menyeramkan.

Saya sangat tertarik dengan pemberian nama tokoh. Babak, berarti ayah yang sangat dikasihi. Neda, berarti dia yang lahir di hari Minggu (Ahad). Dan Shabnam, artinya anak yang menjadi milik kelamnya malam.

Ahad adalah hari pertama dari rangkaian 7 hari, sebuah hari yang penting. Hadirnya Babak terikat kuat dengan jangkar cerita si Shabnam. Itu bisa diartikan bahwa langkah pertamamu lah yang menentukan kelanjutan hidupmu. Langkah pertama dari membuka mata adalah melihat. Proses melihat didahului oleh penerimaan gelombang cahaya dari kondisi sekitar.

Dari proses melihat, maka akan menuju pada meyakini sesuatu. Dibarengi asumsi akan sesuatu. Asumsi akan mempengaruhi hasil. Dan hasil akan mempengaruhi atau bahkan menguatkan keyakinan semula. Arti nama Shabnam seakan-akan telah menjelaskan takdir yang akan dipaksakan diterima atas tokoh utama.

Sutradara sungguh cerdik menggunakan potongan adegan yang mengibaratkan tokoh seperti bola basket, dipantulkan ke sana ke mari. Kadang terarah, kadang liar.

Penulis naskah menyuntikkan napas sufisme ke dalam cerita dan memberikan pesan moral yang sangat bagus, kesadaran diri itu mahal harganya, kesadaran dimulai dari menyadari keberadaan diri serta perlunya membuka diri di hadapan Sang Khalik.

The Night film yang indah dan penuh makna. (Retna Christa-*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: