Kendala ANBK Surabaya, Komputer Kurang dan Internet Lemot

Kendala ANBK Surabaya, Komputer Kurang dan Internet Lemot

Herlina heran. Masih ada sekolah negeri yang masih punya kendala komputer. Menurutnya problem itu seharusnya tidak terjadi. Apalagi anggaran Pendidikan Surabaya yang sudah digedok 10 November lalu. Nilainya mencapai Rp 2 triliun lebih. 

Para siswa SD Menur Pumpungan mengerjakan soal-soal ANBK kemarin (15/11).
(Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)

SDN Airlangga 1 juga menggelar ANBK dengan keterbatasan komputer. Sekolah punya sepuluh komputer. Delapan dipakai. Sisanya untuk cadangan. Ada 30 siswa yang seharusnya mengikuti ANBK. Karena keterbatasan itu, sekolah itu memilih membaginya ke dalam empat gelombang.

Sebenarnya ada opsi untuk menuntaskan ANBK dalam sehari. Namun sekolah tidak mengambil langkah itu. ”Jadi pengerjaannya bisa pagi dan sore. Tapi saat kami simulasi pada bulan kemarin, siswa tampak kelelahan. Kami tidak mau menurunkan performa siswa,” ungkap Koordinator Teknis ANBK SDN Airlangga 1 Risa Oktafin.

SDN Airlangga 1 memilih menggunakan sistem semi daring. Yakni melalui server sekolah. Sebelum ujian dimulai, sekolah bisa mengunduh materi ujian. Setelah itu, baru dikirimkan ke komputer sekolah masing-masing.

Semi daring dipilih untuk mengantisipasi internet lemot. Maklum saat tes server bulan September lalu, koneksi terhambat. Bahkan simulasi terakhir pada bulan lalu, kendala yang sama masih ditemukan.

Meski bisa mengunduh soal, sekolah tetap tidak mengetahui soal yang dikerjakan siswa. Setiap murid mendapat soal yang berbeda. Sehingga sangat kecil kemungkinan sekolah berbuat curang.

Sayangnya pelaksanaan ANBK di SDN Airlangga 1 masih diwarnai kesalahan teknis. Salah satu murid inklusi sekolah tersebut terdaftar sebagai peserta. Padahal siswa inklusi tidak diperkenankan ikut ANBK. ”Pesertanya memang 30 orang. Tapi ada cadangan lima orang. Jadi siswa inklusi itu bakal digantikan oleh cadangan,” kata Risa.

Kabid Sekolah Dasar Dispendik Surabaya M. Aries Hilmi menuturkan ada 640 SD yang melaksanakan ANBK di Surabaya. Jumlah pesertanya 16.590 siswa. Sebanyak 548 sekolah memilih memakai sistem daring. Servernya terhubung langsung dengan Kemendikbud. Sisanya memilih semi daring. Cara itu lebih aman. Komputer yang dibutuhkan tidak membutuhkan spesifikasi tinggi. Kendala teknis dari internet juga bisa diminimalkan. (Salman Muhiddin/Andre Bakhtiar)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: