Alasan Eternals Diberi Rating Buruk oleh Kritikus dan Fans
Eternals menjadi film Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan rating paling rendah sepanjang sejarah. Ketika baru dirilis untuk kalangan terbatas, ia mendapat skor 66 persen. Kini, setelah diluncurkan secara global, rating-nya malah makin turun. Di bawah 50 persen! Kenapa sih?
AKHIRNYA saya tahu kenapa Eternals mendapatkan penilaian buruk dari para kritikus dan moviegoer sekaligus. Saat ini, di situs agregator kritik Rotten Tomatoes, skor film yang disutradarai Chloe Zhao itu tinggal 48 persen.
Di IMDb, yang merupakan penilaian dari masyarakat umum, skornya hanya 6,9/10. Sedangkan di Cinemascore, yang merupakan exit poll dari penonton bioskop, nilainya hanya B.
Padahal, film-film superhero—terutama Marvel—biasanya mendapatkan nilai minimal A-.
Film-film MCU memiliki formula yang seragam. Menceritakan asal-usul atau latar belakang seorang pahlawan super. Yang nantinya harus melawan musuh dari luar angkasa atau ilmuwan gila. Plot dasar itu lantas diramu dengan beberapa unsur generik. Yakni aksi laga yang keren, humor segar, serta pertempuran puncak yang kolosal. Oh ya, jangan lupa. CGI-nya harus prima.
Dengan resep itu, film-film MCU memiliki standar tertentu. Sehingga, ketika ditangani sutradara mana pun, hasilnya akan selalu sama. Seru, ringan, segar, dan sangat menghibur. Persis seperti yang dikatakan Martin Scorsese. Sebagus apa pun film Marvel, mereka tampak seperti taman hiburan. Amusement park. Dan memang seperti itulah film MCU seharusnya. Amusing.
Nah, Eternals tidak seperti itu. Chloe Zhao, sutradara yang ditunjuk sendiri oleh bos Marvel Kevin Feige, tidak menganut formula pakem MCU. Apalagi, superhero yang dia tangani berbeda dari yang lain. Bukan seperti Captain Marvel atau Shang-Chi.
Eternals bukan mengacu kepada satu sosok superhero. Melainkan sekelompok alien purba yang ditugaskan untuk melindungi manusia dari alien lain. Yang namanya Deviants. Mereka abadi. Hidup dari peradaban ke peradaban besar dunia. Mulai dari Mesopotamia, Mesir Kuno, Babilonia, hingga India. Mereka mempercepat kemajuan umat manusia.
Para Eternals diciptakan oleh Celestial Arishem, entitas mahakuasa yang mendesain alam semesta. Mereka adalah Ikaris (Richard Madden), Sersi (Gemma Chan), Gilgamesh (Don Lee), Kingo (Kumail Nanjiani), Sprite (Lia McHugh), dan Thena (Angelina Jolie). Lalu masih ada Makkari (Lauren Ridloff), Pasthos (Brian Tyree Henry), dan Druig (Barry Keoghan). Pemimpinnya bernama Ajak (Salma Hayek).
Ketika Deviants sudah habis dari muka bumi, mereka tak kunjung dipanggil pulang. Maka, mereka menjalani hidup sendiri-sendiri. Menyebar di berbagai negara. Sersi dan Ikaris sempat menikah. Namun mereka bercerai ribuan tahun kemudian. Sersi kemudian menjadi kurator museum di London. Dan berpacaran dengan profesor sejarah Dane Whitman (Kit Harington).
Konflik dimulai ketika Deviants tiba-tiba muncul lagi di era modern. Ikaris datang menjemput Sersi. Lalu mengajak dia mengumpulkan Eternals yang lain. Ternyata, misi mereka kali ini bukan sekadar melawan Deviants, alien yang berevolusi menjadi superkuat. Tapi ada hal lain yang membuat mereka mempertanyakan kembali tujuan keberadaan mereka di bumi.
Gaya Bertutur Dianggap Boring
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: