Jelang Natal, Polisi Waspada Total

Jelang Natal, Polisi Waspada Total

BEBERAPA petugas Satbrimobda Jatim membawa perlengkapan pendeteksi bahan peledak. Mereka mendatangi Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Jalan Kepanjen, Surabaya, Minggu (21/11). Sejumlah tempat diperiksa. Jemaat yang datang pun tak luput dari pengawasan ketat mereka. Petugas keamanan internal gereja juga tak kalah waspada.

Itu bukan karena kondisi gawat, melainkan simulasi menjelang perayaan Natal dan tahun baru (nataru). Polrestabes Surabaya tidak mau kecolongan dengan gangguan sekecil apa pun.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol A. Yusep Gunawan dan Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo hadir sembari mengawasi anggotanya. Sesekali Yusep memberikan arahan terkait dengan tempat yang harus diperiksa. Sekaligus menyiapkan petugas keamanan internal gereja.

”Kami ingin mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga tidak kecolongan oleh aksi teror pada saat perayaan Natal dan tahun baru. Sekaligus simulasi ini sebagai acuan pengamanan saat nataru di seluruh wilayah Polrestabes Surabaya,” kata Yusep seusai kegiatan.

Mereka tidak ingin peristiwa kelam terjadi pada perayaan nataru tahun ini. Walau saat itu bukan perayaan Natal dan tahun baru.

Tujuan akhir dari kegiatan itu sebenarnya adalah Polrestabes Surabaya hanya ingin menciptakan rasa aman dan kondusif di Kota Pahlawan.

Disinggung soal jumlah personel yang akan dikerahkan dalam penjagaan nanti, ia belum memperkirakan. Harus dilakukan pemetaan jumlah gereja yang harus dijaga. Setelah itu, baru bisa menentukan jumlah personelnya.

Selain itu, Kapolrestabes Surabaya menyampaikan sistem pengamanan, masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya, kali ini ada pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat. Karena perayaan kali ini masih dalam masa pandemi Covid-19.

”Surabaya memang sudah level 1. Tetapi, kita tetap harus waspada dan kita percaya bahwa  pandemi Covid-19 ini masih ada,” tegasnya.

Mereka juga memberikan aturan kepada jemaat dalam melaksanakan ibadah, yaitu tetap mengutamakan protokol kesehatan. Barcode aplikasi PeduliLindungi juga sudah terpasang di pintu masuk gereja. Lengkap dengan alat cek suhu tubuh dan penyemprotan di bilik disinfektan.

”Apabila scan barcode aplikasi PeduliLindungi berwarna merah, berarti belum vaksin. Kami sediakan vaksin Covid-19 di tempat,” ungkapnya.

Tempat duduk diatur dan terdaftar atas nama jemaat yang mendapatkan undangan sesuai jadwal. Itu untuk memudahkan pengawasan dan tracing apabila terjadi sesuatu.

Jika ada yang positif Covid-19, akan ditempatkan di ruang isolasi yang telah disediakan, serta langsung ditangani dan ditindaklanjuti Satgas Covid-19 Kota Surabaya. (Michael Fredy Yacob)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: