Dibagi Lima Kelompok, Finalis Koko Cici Jatim Siap Emban Tugas Perdana

Dibagi Lima Kelompok, Finalis Koko Cici Jatim Siap Emban Tugas Perdana

Koko Cici Jawa Timur telah memiliki 20 finalis. Mereka disaring dari para generasi muda yang punya niat untuk melestarikan budaya Tionghoa. Pelbagai proses telah dilalui hingga akhirnya sampai di tahap ini.

PARA finalis nantinya menjalani agenda lebih padat lagi. Pihak panitia telah menyusun program agar mereka benar-benar memiliki pemahaman akan tugas yang diemban. Karena Koci bukan sekadar adu tampang. Tapi jadi wakil dari salah satu etnis terbesar di Indonesia.

“Bagi siapa saja yang nanti masuk ke tahap final, kalian adalah wakil dari Koko Cici Jawa Timur tahun 2021. Jatim itu provinsi paling baru dalam menyelenggarakan Koci. Tapi sudah jadi perbincangan di pusat karena sukses melahirkan generasi berbakat dan peduli,” kata Agustinus Eko dari Koko Cici Indonesia saat pembekalan langsung kepada para peserta.

Testimoni positif tersebut sejatinya membawa dua hal. Memang itu adalah sebuah prestasi gemilang. Tapi di sisi lain, para finalis nantinya harus mengejar target cukup tinggi. Mereka diharuskan melanjutkan estafet kegemilangan Koko Cici Jatim angkatan 2020 yang saat ini menjadi panitia.

Persiapan matang sudah seharusnya dilakukan. Apalagi Agus menuturkan bahwa tahun depan bakal dilaksanakan pemilihan Koko Cici Indonesia untuk kali pertama. Memperingati 20 tahun pemilihan ajang yang mengangkat etnis dan budaya Tionghoa yang penyelenggaran pertamanya di Jakarta Barat pada 2002 tersebut.

“Ingat, Koko Cici bukan ajang mencari siapa yang paling cantik atau tampan. Di sini kita mencari mereka yang punya niat tulus untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas. Adab, cara berkomunikasi, tingkah laku, dan kecerdasan juga diperhitungkan. Jadilah sosok seperti itu,” tegas Agus.

Hal-hal itu dipahami betul oleh Valentino Limbang Jaya, salah seorang finalis. Ia mengatakan kalau masih banyak hal yang harus ditingkatkan dalam diri. Sehingga ia dapat mengemban tugas tersebut dengan baik. Serta memberi manfaat bagi orang lain.

Remaja 18 tahun itu merasa deg-degan semalam sebelum pengumuman. Ia merasa minder. Merasa masih banyak lubang yang perlu dibenahi. Ada beberapa poin yang membuatnya belum pantas meraih gelar Koko. Akan tetapi, lolos ke tahap puncak memberikan suntikan semangat agar ia dapat menjadi sosok yang lebih baik lagi.

“Saya akan mempersiapkan diri lebih giat lagi,” kata Valentino.

Ia mengakui sempat  melakukan sejumlah kesalahan saat pembekalan daring. Dua kali ia mematikan kamera karena ada keperluan mendadak lain. 

Akan tetapi, rasa leganya muncul setelah membaca pengumuman finalis melalui media sosial dan berita di Harian Disway pada 19 November. Capaiannya melebihi target. 

Kini, targetnya pun berkembang. Yakni, ingin berbuat lebih. Valentino dan 19 orang lainnya dikumpulkan dalam sebuah pertemuan daring kemarin siang. Para panitia memberikan tugas baru.

“Kami dibagi ke dalam lima kelompok. Masing-masing beranggota empat orang, dua koko dan dua cici,’’ tambahnya. Mereka diminta membuat program yang sekiranya dapat dilakukan oleh organisasi Ikatan Koko Cici Jawa Timur dan berefek positif bagi masyarakat.

Valentino dan kelompok masih belum menemukan formula tepat. Tetapi, mereka bertekad membuat gebrakan. Tidak hanya bagi diri sendiri di Koko Cici Jawa Timur. Tapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: