Mood Baik Gugah Romantisme

Mood Baik Gugah Romantisme

Setiap pasangan pasti memiliki impian tentang foto pre-wedding mereka masing-masing. Bagaimana agar foto pre-wedding jadi lebih maksimal?

Meskipun di tengah pandemi seperti sekarang ini, bukan berarti tak bisa melakukan foto pre-wedding yang romantis. Foto-foto yang menampilkan cinta kedua pasangan tetap bisa dilakukan.

Fotografer pernikahan Yogi Muhammad membagikan sejumlah tip bagaimana foto pre-wedding yang romantis sehingga memberi kesan yang baik bagi para tamu undangan maupun khalayak luas.

Hal pertama sekaligus yang paling esensial adalah penentuan konsep. Diskusi sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan foto pre-wedding. Beberapa pasangan menginginkan yang sederhana dan alami, sementara yang lain memilih foto editorial yang lebih glamor.

”Maka penting untuk mendiskusikan hal ini sebelum melakukan sesi, sehingga dapat memberikan gambaran saat sesi foto dilakukan,” katanya.

Yogi biasa mengajak diskusi secepatnya setelah muncul kesepakatan. Kalau waktunya masih cukup jauh, biasanya ia menjadwalkan setidaknya dua minggu sebelumnya, Agar kedua belah pihak bisa saling paham.

Ketika proses diskusi konsep berjalan, disarankan bagi fotografer untuk menggali kisah cinta pasangan. Sedangkan bagi klien, hal ini sebaiknya disampaikan. Foto pre-wedding yang romantis bisa didapat dengan menggali kisah cinta pasangan.

Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan melakukan bertemu secara langsung antara pasangan dan fotografer. Di masa pandemi, pertemuan juga bisa dilakukan secara online. Pertemuan dan diskusi ini juga bisa membangun bonding satu sama lain saat sesi foto.

Bisa menggali lebih dalam kisah, kepribadian, dan hal-hal penting dari kisah cinta. Bagaimana mereka bertemu, tema apa yang mereka pikirkan. ”Bisa tentang momen luar biasa dalam hubungan yang dapat dimasukkan ke dalam sesi tersebut,” tuturnya.

Setelah mendapatkan konsep dan mendalami kisah cinta klien, pilih busana dan properti yang mendukung untuk konsep tersebut. Pasangan dapat dibantu stylist agar busana yang dipilih cocok dengan konsep foto pre-wedding.

Pastikan pula busana pasangan serasi satu sama lain. Sempurnakan foto dengan properti-properti unik dan menarik yang sesuai dengan konsep foto. Ia pun menyarankan untuk menggunakan properti dengan tepat agar mendungkung foto semakin romantis.

”Pilih busana dan properti yang tepat. Masukan ide make-up, pose, properti atau elemen yang mendukung supaya pre-wedding shoot lebih menarik dan kreatif ke dalam moodboard,” katanya.

Baru kemudian menentukan lokasi pengambilan gambar. Selama masa pandemi, Yogi selalu memilih area yang jauh dari keramaian. Ini dimaksudkan agar mengurangi interaksi berlebih dengan orang yang tidak berkepentingan. Sekaligus membuat hasil foto jadi lebih maksimal.

Waktunya disarankan pada pukul 6-9 pagi atau 3-5 sore. Ia biasa menyebutnya dengan golden hour. Matahari berada di posisi yang paling tepat memancarkan sinarnya. Tidak terlalu terik, tapi belum gelap. Pilih pula hari yang sekiranya cerah.

Sumber: