Mutilasi Bekasi Cocok dengan Teori Fadil
Berarti, RS tidak pulang dua pekan (kata keluarganya), tapi ia tetap ngojek. Belum diketahui, ke mana RS selama itu.
Polisi, tanpa banyak bicara ke wartawan, sudah menangkap terduga pelaku, FM, pada Sabtu (27/11) malam. Juga, dua sopir ojol pria dimintai keterangan. Ternyata, dua sopir ojol tak terlibat sehingga dilepaskan. Sebaliknya, FM ditahan.
Minggu (28/11) pagi FM digelandang polisi untuk menunjukkan lokasi potongan lainnya.
Ditemukan, potongan tubuh plus tangan kanan. Terbungkus karung beras. Di belakang Sentral Park Cikarang, Cikarang Utara. Jarak dengan penemuan potongan kaki-tangan sekitar 10 kilometer.
Tersangka dipaksa polisi menunjukkan potongan sisanya (kepala). Terbungkus plastik di Jalan Pangkal, Karawang Barat. Sekitar 6 kilometer dari potongan badan.
Minggu (28/11) siang terduga pelaku satu lagi, MAP, ditangkap. Polisi memastikan, hanya dua pelaku itu pembunuh pemutilasi RS.
Kronologi Potong Leher
Kombes Zulfan menjelaskan, berdasar pengakuan para tersangka, antara para tersangka dan korban saling kenal. Korban RS jadi musuh bersama MAP dan FM. Para tersangka sakit hati kepada korban.
Zulfan: "Pelaku FM mengaku sakit hati terhadap korban RS. Karena RS pernah menghina FM dan istri."
"Pelaku MAP mengaku, istrinya ketika masih hidup pernah dicabuli RS. Istri MAP sudah meninggal."
Kronologi pembunuhan terencana rapi. Dalam bentuk semacam sandiwara.
Jumat (26/11) RS ketemu FM di lokasi penitipan motor Tambun. Mereka cekcok, kemudian berkelahi.
Datanglah MAP, melerai. Mendamaikan mereka. MAP mengajak mereka mengonsumsi narkoba. Menuju ke sebuah rumah di Tambun.
Belum diketahui, apakah mereka bertiga mengonsumsi narkoba. Yang jelas, RS dicekoki narkoba oleh MAP dan FM sehingga tertidur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: