Ketimpangan UMK
Hal itu berdampak pada tingginya mobilitas pekerja yang memiliki skill ke kabupaten/kota dengan UMK tinggi seperti Surabaya dan ring 1 Surabaya. Itu dapat berdampak serius pada iklim investasi di daerah. Perusahaan-perusahaan yang ada di daerah kesulitan untuk memperoleh sumber daya berkualitas. Dampaknya, kabupaten-kabupaten dengan UMK rendah tak lagi bisa bersaing merebut investor padat karya ke daerahnya. (*)
*) Imron Mawardi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, wakil dekan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: