Kanada Kekurangan Sinterklas
PENGUMUMAN lowongan—terutama untuk sektor-sektor pekerjaan informal—bertebaran di Kanada. Ya, negeri di utara AS itu memang sedang kekurangan tenaga kerja. Bahkan, kemeriahan Natal yang sebentar lagi datang pun bisa jadi berkurang. Sebab, tak banyak orang yang bekerja sebagai Sinterklas.
Tanda-tanda itu juga terlihat jelas di sejumlah tempat kerja. Instalasi gawat darurat tutup karena tak ada perawat. Restoran tutup karena dan ada pelayan. Dan jumlah sinterklas di mal berkurang drastis.
Di Ottawa, pengumuman ’’Ada Lowongan’’ banyak bertebaran. Salah satunya di restoran Corazon de Maiz. Dan seperti yang terjadi di toko-toko lain, pengumuman itu seolah tak mendapat tanggapan. Tetap tak terjawab sejak 19 bulan lalu, ketika negeri itu menerapkan pembatasan mobilitas untuk menekan pandemi.
Kini, pembatasan itu tak ada lagi. Sebagai gantinya, pekerja yang terbatas. ’’Tiba-tiba kami menjadi sangat sibuk. Efeknya, kami harus tutup lebih cepat karena saya dan istri kecapaian setelah bekerja sehari penuh,’’ kata Eric Igari, pemilik restoran itu, seperti dikutip Agence France-Presse.
Riset dari pemerintahan dan dunia industri menunjukkan bahwa dua pertiga bisnis di Kanada kekurangan pegawai. Itu membuat mereka sulit tumbuh. Yang paling terdampak adalah sektor kesehatan, makanan, manufaktur, dan konstruksi.
Menurut Statistics Canada, pada September ada 1.014.600 lowongan pekerjaan pada September. Sebanyak 196.100 ada di industri makanan. Sedangkan 131.200 di dunia kesehatan. Angka itu meningkat dua kali lipat daripada tahun lalu.
Beberapa sektor sudah beradaptasi dengan menggunakan teknologi. Misalnya, pemakaian mesin di manufaktur, perdagangan digital di ritel, atau membolehkan karyawan bekerja dari rumah.
Yang kini juga terasa dampaknya adalah kurangnya aktor yang berperan sebagai Sinterklas. Biasanya, mereka mengadakan sesi foto dengan anak-anak di mal atau pusat keramaian lainnya.
Jeff Gilroy, pemilik Just Be Claus, layanan yang menyediakan Sinterklas untuk Natal, harus membatalkan 200 acara. ’’Tahun lalu, orang tidak bisa natalan karena lockdown. Sekarang, juga tidak bisa natalan karena tidak ada sinterklas,’’ ucapnya.
Sedangkan Catherine Lacasse, pemilik Professional Santa Claus Agency of Quebec, mengatakan bahwa provinsinya punya cukup Sinterklas. ’’Tetapi, kami susah mencari peri-peri,’’ ucap Catherine.
Ya, tentu saja tanpa peri-peri itu Sinterklas tidak bisa bekerja. Karena kan mainan-mainan yang dibawa Sinterklas dari Kutub Utara—lalu diterbangkan dengan kereta dan dimasukkan lewat cerobong asap—dibuat oleh para peri kecil itu.
Jadi, mau kerja ke Kanada? Mau jadi Sinterklas atau peri?... (Doan Widhiandono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: