Harmoni Alam, Oase di tengah Lingkungan Industrial

Harmoni Alam, Oase di tengah Lingkungan Industrial

Seorang pengunjung bertanya-tanya tentang sudut kosong tersebut. “Mengapa tak dibuat penuh saja?,“ tanyanya. “Kalau penuh, secara komposisi akan terlihat ganjil. Kurang sedap dipandang karena terlalu ramai,” jawab Made.

Namun bidang-bidang kosong itu lebih tampak sebagai upaya Made untuk mengkritik deforestasi yang kian marak. Banyak pegunungan yang dibabat habis pepohonannya demi kepentingan ekonomi. Seperti pembuatan tempat wisata, pemukiman atau lahan usaha lainnya.

Disodori pemaknaan tersebut, Made sejenak menerawang lukisannya. “Kalau mengarah ke situ ya bisa juga. Tapi bidang kosong tersebut, sebenarnya saya tujukan untuk estetika komposisi,” terangnya.

Banyak pula para pengunjung, terutama sesama perupa yang bertanya-tanya tentang teknik pembuatan motif atau garis-garis yang cukup detail dan rumit. 

Perupa yang berdomisili di Denpasar, Bali itu mengaku menggunakan batang bambu yang ujungnya diruncingkan. Kemudian dicelupkan ke dalam cat dan ditorehkan secara perlahan untuk membuat motif-motif rumit tersebut. “Kadang perlu beberapa kali ganti bambu, karena saat menggores, sering patah atau menumpul,” ujar alumni ISI Denpasar tersebut.

Suasana pameran karya I Made Gunawan.
(Foto: Fadhilah Yunviani Hidayat untuk Harian Disway)

Sebelah barat ruang pameran utama, terdapat ruang lagi yang berisi lukisan-lukisan Made yang mengetengahkan objek gajah. Karya-karya Made yang berukuran besar memang ditempatkan dalam ruang khusus. Sedangkan yang lebih kecil dipajang dalam dinding sepanjang lantai satu dan dua.

Gajah merupakan hewan yang identik dengan lambang pengetahuan, kecerdasan dan solidaritas. Masyarakat Bali juga sangat menghormati hewan gajah, seperti tampak dalam lukisan Made berjudul Friendship 3. Lukisan tersebut memuat sosok gajah dengan mahkota emas di kepalanya. “Gajah hewan yang sangat bersahabat dengan manusia. Dalam film pun begitu. Dicitrakan sabar dan lucu. Karena gajah herbivora, jadi perangainya tidak ganas,” ujarnya.

Gedung yang sebenarnya adalah kantor sebuah perusahaan tersebut menjadi tampak artistik dengan pajangan-pajangan lukisan Made. Terlebih, lukisan dekoratifnya cenderung bernuansa alam, seperti pohon-pohon karyanya. Pengunjung serasa terilhami oleh quote dari George Nakashima: Pohon adalah kontak pertama paling intim antara manusia dengan alam. (Guruh Dimas Nugraha)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: