Kuatkan Personal Branding dan Jalan Catwalk
Mendekati Grand Final, para finalis Koko Cici Jawa TImur 2021 saat ini sedang berproses. Mereka akan menjalani tahap karantina pada 16-19 Desember. Selama empat hari itu, mereka akan digembleng untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan supaya bisa jadi Koko Cici dengan paket lengkap.
HELENA Aprilia, Koordinator Divisi Acara menjelaskan bahwa masing-masing hari akan ada materi berbeda. Semuanya merupakan lanjutan dari fase pembekalan daring yang telah dilaksanakan selama bulan November lalu.
“Pembekalan online dilakukan karena kondisi masih pandemi. Pemateri memang semuanya mumpuni. Tapi rasanya akan lebih komprehensif kalau disampaikan secara langsung. Jadi kemarin memang lebih banyak memberikan teori. Praktiknya baru saat karantina besok,” katanya.
Hari pertama diisi lebih banyak dengan materi perkenalan. Sebut saja penyampaian informasi seputar organisasi Koko Cici Jawa Timur, penyampaian peraturan selama karantina, serta pemilihan ketua angkatan. Baru dilanjutkan dengan materi inti seperti kelas kecantikan, Bahasa Mandarin, skill komunikasi, serta melatih finalis agar mahir melakukan senyum Koci. Termasuk menghafal Mars Koci plus persiapan talent show saat Grand Final.
Hari kedua mulai lebih dalam lagi. Aktivitas dibuka dengan senam pagi. Untuk mengasah kondisi fisik serta kebugaran para finalis. Urusan kesehatan pun masuk dalam fokus. Mengingat mereka akan dilihat banyak orang. Sehingga butuh kebugaran prima agar dapat menguasai panggung.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi lanjutan Bahasa Mandarin oleh Indonesia Tionghoa Culture Center (ITCC). Pembekalan itu ditujukan supaya para finalis bisa menguasainya dari segi komunikasi formal maupun non-formal.
Tujuan lainnya agar generasi muda Tionghoa di Jawa Timur dapat memahami serta menggunakan bahasa leluhur dengan lebih fasih. Ini jadi strategi dalam pelestariannya. Mengingat kebanyakan anak-anak muda sudah mulai melupakan Bahasa dari nenek moyang.
“Kami juga meminta para finalis untuk mengasah personal branding. Sehingga masing-masing dari mereka akan dapat dikenali dengan lebih mudah. Ini dibutuhkan karena Koko Cici jadi perwakilan masyarakat Tionghoa dalam acara-acara tertentu,” sebut Helena lagi.
Materi akan disampaikan oleh mantan duta dari ajang pemilihan yang masih akan dikonfirmasi lebih lanjut. Organisasi Koko Cici Jawa Timur sebelumnya sudah bekerja sama dengan Raka Raki Jawa TImur dalam penyampaian materi Pengetahuan Pariwisata saat pembekalan daring.
Mengundang wakil dari organisasi lain sekaligus membuka relasi Koko Cici Jatim. Mengingat usia organisasi mereka baru dua tahun. Masih terbilang muda. Sehingga butuh usaha lebih untuk makin dikenal masyarakat serta organisasi serupa di lingkup provinsi.
Ikatan Koko Cici Indonesia turut hadir dalam hari kedua. Untuk menyampaikan materi latihan salam untuk dasar berkomunikasi dengan pihak luar. Serta mengajarkan bagaimana standar kerapian seorang Koko Cici. Kedua hal mendasar demi membangun citra baik di mata masyarakat.
Agustinus Agus Eko, Humas Koko Cici Indonesia, telah menekankan sebelumnya. Ia mengatakan bahwa seorang Koko Cici harus siap difoto kapan saja. Mengingat fotografer tidak akan memberi instruksi setiap saat ketika mengambil gambar. Wajah para finalis harus siap setiap detik demi hasil foto yang apik.
“Para Koko Cici harus siap senyum sepanjang acara. Nggak boleh capek. Ini memang sudah komitmen organisasi untuk menyiapkan perwakilan yang bagus di media. Citra organisasi disokong dengan anggotanya yang tampil menawan di depan awak media serta masyarakat,” kata Agus saat memberikan materi pada akhir November.
Pegadaian sebagai salah satu sponsor Koko Cici Jawa TImur 2021 turut hadir. Mereka akan memberi pengetahuan seputar investasi yang cocok bagi anak-anak muda. Finalis sudah sepatutnya mendukung visi tersebut. Demi peningkatan ekonomi Indonesia yang dimulai sejak usia muda.
Tak lupa akan diberikan pula materi cara berjalan yang baik bersama R2 Model Management. Saat Grand Final, mereka akan tampil di atas panggung. Tak semua finalis memiliki pengetahuan dasar cara berjalan dan berpose. Maka, panitia merasa perlu menghadirkannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: