Selena Gomez Investasi di Startup Delivery Belanja Online

Selena Gomez Investasi di Startup Delivery Belanja Online

SELAMA pandemi, kebutuhan publik atas jasa pengantaran meningkat sangat drastis. Apa-apa, maunya dikirim ke rumah. Mulai dari makanan, pakaian dan barang-barang fashion, hingga belanja sehari-hari alias groceries.

Saking pesatnya perkembangan bisnis delivery, Selena Gomez tertarik berinvestasi pada perusahaan pengantaran barang. Spesifiknya, pengantaran groceries. Penyanyi Lose You to Love Me itu menanamkan modal ke perusahaan rintisan bernama Gopuff. Yang meskipun statusnya startup, nilai valuasinya mencapai USD 15 miliar. Atau setara Rp 215,4 triliun. 

Gopuff terkenal sebagai perusahaan delivery yang rekor pengantarannya luar biasa. Gomez sendiri tertarik berinvestasi karena sangat terkesan dengan kecepatannya.

’’Kali pertama aku mendengar soal Gopuff adalah pada suatu malam. Waktu sedang ngumpul bareng beberapa teman di rumahku,’’ kenang Gomez, dalam wawancara dengan Fortune. ’’Kami butuh sesuatu dari toko, dan enggak ada yang mau menyetir. Salah satu temanku menyarankan pesan lewat Gopuff. Dan aku terpana melihat betapa cepatnya pesanan kami tiba,’’ lanjut dia.

’’Setelah itu, aku mulai sering mendengar dan melihat nama Gopuff di mana-mana. Kayaknya sedang populer banget,’’ Gomez menambahkan. Penyanyi 29 tahun itu bilang, dia berharap bisa berinvestasi di perusahaan rintisan lain yang performanya sekeren Gopuff.

’’Ketika aku dan Gopuff mencapai kesepakatan, rasanya senang banget. Langkah itu benar-benar membuatku makin tertarik dalam aspek bisnis dan investasi di bidang lain,’’ Gomez memaparkan. ’’Soal saham apa yang coba kubeli nanti, aku sudah punya rencana. Ada beberapa,’’ imbuh mantan kekasih Justin Bieber tersebut.

Menurut Fortune, Gopuff berbeda dengan perusahaan pengantaran lain seperti DoorDash dan Postmates. Startup yang berdiri pada 2013 itu punya barang inventaris sendiri. Jadi tidak sekadar membelikan di toko dan mengantarkan ke user. Cabang mereka mencapai 550 unit, tersebar di AS dan Inggris. Mereka mampu mengantarkan barang pesanan di bawah 30 menit. (Retna Christa)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: