Racikan Dawai Cempluk dan Vokal Anggar

Racikan Dawai Cempluk dan Vokal Anggar

Eya....eyo...eya..eyo...

Begitulah lirik lengkap single Hip Hip Duro yang dipentaskan oleh Duo Etnicholic. “Maknanya lebih pada konsep menjaga persaudaraan sesama manusia,” ungkap musisi 42 tahun tersebut. Lirik mera, koneng, biru menyimbolkan keragaman bangsa Indonesia. “Apabila disejajarkan (ajejer), maka akan jadi bias pelangi yang indah dan harmonis. Sedangkan sataretanan jek atokaran, artinya sesama saudara jangan bermusuhan,” tambahnya.

Pentingnya persaudaraan adalah pesan utama dalam lagu tersebut. Beragam budaya, termasuk budaya Madura, mempercayai bahwa dengan mengikat rasa persaudaraan dan kekompakan, tanpa pandang bulu, dapat membuka jalan bagi seseorang untuk beroleh kebahagiaan serta rezeki yang melimpah.

Redy dan Anggar
(foto: Duo Etnicholic untuk Harian Disway)

Selain inovasi musik yang memadukan unsur modern dan etnik, Duo Etnicholic juga kerap menyisipkan pesan-pesan moral untuk menjaga persatuan dan kesatuan, atau pesan tentang pentingnya kesadaran menjaga lingkungan, seperti dalam lagu Hijau Lestari.

Lagu tersebut pernah menjadi juara 1 kategori nomination duet : mixed vocal and instrumental di gelaran Supravista International Festivals pada Desember 2020, yang diselenggarakan di Italia. Jadi dapat dibilang Hijau Lestari telah go international.

Lagu Hijau Lestari memberi sentuhan nada dan warna vokal khas Jawa. Intro lagu dimainkan oleh Redy. Dawai cempluknya menghasilkan nada-nada percampuran etnik dari berbagai daerah. Selain nuansa Jawa, ada juga sentuhan nada mandarin hingga nada-nada unik khas Afrika. Jika pementasan tersebut didengarkan dengan menggunakan headset, terdengar sangat jelas karakter suara dawai cempluk yang cenderung open chord, melodis yang notasinya satu nada dipetik secara bergantian.

Perlahan gitar Wahyu dan David mulai masuk. Instrumen mereka setelah berpadu menunjukkan perpaduan antara Jawa dan modern. Duo Etnicholic lebih suka menyebutnya sebagai urban music. Vokal Anggar mulai terdengar dengan nyaring. Kepiawaian memainkan cengkok beragam etnik menunjukkan kemampuan dan jam terbangnya yang cukup tinggi.

Kemunculan Duo Etnicholic memberi kesegaran bagi publik musik Indonesia untuk dapat menikmati musik inovatif dengan lirik-lirik filosofis. Setelah sekian lama disuguhkan musik-musik selera pasar yang dibentuk label-label besar demi kepentingan ekonomis dan mengabaikan kualitas.

Pementasan tiga lagu tersebut dapat disaksikan melalui channel YouTube Duo Etnicholic, yang diunggah pada 14 Desember 2021. (Guruh Dimas Nugraha)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: