Guru Ndelosor Rebutan Duit, Diprotes

Guru Ndelosor Rebutan Duit, Diprotes

PENYELENGGARA penggalangan dana ini sungguh kebangeten. Mereka menabur duit di tengah-tengah liga hoki junior dan membuat para guru berlutut, ndelosor, untuk mendapatkan hujan dolar tersebut. Karena diprotes, mereka minta maaf.

Acara itu bertajuk Dash for Cash, Sabtu (11/12) malam. Itulah kompetisi 10 guru lokal yang dipilih untuk mengumpulkan duit demi proyek sekolah. Para guru itu diberi waktu lima menit untuk mengumpulkan 5 ribu dolar AS (sekitar Rp 72 juta). Uang yang disediakan disebar pada karpet di tengah-tengah lapangan es. Saat waktu istirahat pertandingan di Sioux Falls Stampede.

Kritikus di media sosial menyebut peristiwa itu merendahkan martabat para guru. Loren Paul, presiden Asosiasi Pendidikan South Dakota, mengatakan bahwa hal itu menunjukkan bahwa negara bagian perlu berbuat lebih baik bagi para guru dan siswanya dalam hal pendanaan pendidikan.

“Meskipun Dash for the Cash mungkin bermaksud baik, itu hanya menunjukkan bahwa pendidik tidak memiliki sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan siswa mereka,” kata Paul.

“Sebagai negara bagian, kita seharusnya tidak memaksa guru untuk merangkak di gelanggang es untuk mendapatkan uang yang mereka butuhkan untuk mendanai ruang kelas mereka.”

Sioux Falls Stampede dan CU Mortgage Direct, yang menyumbangkan uang tunai, bersama-sama mengeluarkan permintaan maaf pada Senin (13/12).

“Meskipun niat kami adalah untuk memberikan pengalaman positif dan menyenangkan bagi para guru, kami dapat melihat bagaimana hal itu tampaknya merendahkan dan menghina guru yang berpartisipasi dan profesi guru secara keseluruhan,” kata permintaan maaf tersebut.

Dalam permintaan maaf mereka, Sioux Falls Stampede bersama dengan CU Mortgage Direct mengatakan mereka akan memberikan tambahan USD 15.500 kepada guru daerah. (Doan Widhiandono)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: