Transmisi Lokal Omicron Sudah Terjadi

Transmisi Lokal Omicron Sudah Terjadi

Para pekerja migran memang cukup mendominasi. Sehingga kebijakan membuka Bandara Juanda dinilai tepat. Mengingat jumlah pekerja migran asal Jawa Timur juga tinggi. Sekitar 30 persen dari total pekerja migran Indonesia.

”Kami masih menunggu kepastian waktu dari pemerintah pusat,” kata Stakeholder Relation Manager Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro. Namun, pada intinya pihak bandara sudah siap. Seluruh fasilitas telah disediakan.

Prosedur pemeriksaan dan kedatangan mereka sudah disiapkan. Yakni di Asrama Haji Sukolilo; Badan Diklat Keagamaan; dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidik (LPMP), Ketintang Surabaya.

Dalam pantauan kemarin, petugas Asrama Haji mulai menyiapkan seluruh ruangan. Tersedia total kapasitas 344 kamar tidur di 14 gedung. Saat ini, setiap kamar tidak lagi diisi oleh 4 orang seperti sebelumnya. Namun, maksimal hanya boleh 2 orang.

”Total bisa menampung 688 orang,” ujar Penanggung Jawab Asrama Haji Sugianto kemarin. Kemungkinan kapasitas tersebut itu masih kurang. Sebab, diperkirakan kedatangan pekerja migran setiap hari bisa mencapai 150-200 orang.

Biaya karantina sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Kecuali bagi pelaku perjalanan internasional non pekerja migran. ”Karantinanya di hotel yang direkomendasikan. Biaya ditanggung sendiri,” jelasnya.

Sugianto mengatakan, aturan karantina pekerja migran di Asrama Haji bakal diperketat. Barang-barang mereka tidak boleh lagi dititipkan dan dibawa pulang oleh keluarga. Itu untuk mengantisipasi peluang kabur. Seperti yang terjadi sebelumnya.

Selain itu, masa karantina yang diperpanjang juga berpotensi membuat para pekerja migran jenuh. Apalagi mereka dilarang ke luar kamar. Sehingga, ia meminta tambahan fasilitas lain agar mereka tidak mudah stres. ”Mungkin bisa disediakan televisi atau Wi-Fi. Juga perlu psikolog pendamping,” katanya.

Di gedung Badan Diklat Keagamaan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidik (LPMP) pun demikian. Masing-masing ada 63 kamar yang sanggup menampung 126 orang untuk karantina. (Mohamad Nur Khotib)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: