Sepuluh Kabupaten Tak Bisa Gelar Vaksinasi Anak

Sepuluh Kabupaten Tak Bisa Gelar Vaksinasi Anak

VAKSINASI anak usia 6–11 tahun dimulai sejak 13 Desember di Jawa Timur. Sampai sekarang sudah 23 hari. Cakupannya baru mencapai 32,75 persen atau setara 839.881 anak. Padahal, total seluruh anak yang harus divaksin sekitar 2.564.474.

Percepatan vaksinasi itu terkendala beberapa hal. Salah satunya, terdapat sepuluh kabupaten/kota yang tak bisa menggelar vaksinasi anak. Wilayah itu belum memenuhi syarat dari Kementerian Kesehatan. Yakni, cakupan vaksinasi umumnya belum mencapai 70 persen.

”Termasuk syarat capaian vaksinasi lansia minimal 60 persen. Jadi, tidak bisa,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril.

Sepuluh wilayah itu adalah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Ponorogo.

Hingga kini, kata Jibril, ada tiga wilayah yang capaiannya cukup tinggi. Yaitu, Kota Batu yang sudah mencapai 70 persen dosis satu, Kota Mojokerto mencapai 67,53 persen, dan Kota Surabaya 59,34 persen.

Capaian vaksinasi anak yang masih rendah itu luput dari target awal. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menargetkan vaksinasi anak bisa rampung dalam tempo 27 hari. Ternyata harapan tak sesuai kenyataan.

Sebab, capaian vaksinasi anak memang bergantung jumlah anak di setiap wilayah. Tak bisa dibandingkan satu sama lain. Jumlah anak-anak di Kota Surabaya dan Kabupaten Malang tertinggi. Masing-masing 271.005 anak dan 235.351 anak.

Tentu itu tak bisa dibandingkan dengan wilayah lain. Misalnya, dengan 14 wilayah lain yang jumlah anak-anaknya sekitar puluhan ribu. ”Dua belas wilayah lain, jumlah anak-anaknya sekitar seratus ribu,” jelas Jibril.

Selain itu, ada enam wilayah lain yang baru saja diizinkan menggelar vaksinasi anak. Capaiannya masih di bawah 1 persen. Yaitu, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Erwin Astha Triyono juga mengungkapkan demikian. Capaian vaksin memang bergantung pada strategi setiap wilayah. Terutama dalam menghadapi setiap tantangan selama pelaksanaan.

Pada prinsipnya, makin cepat makin baik. Tujuannya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bisa terlindungi. Erwin juga mengingatkan para orang tua untuk tak cemas. Vaksin bagi anak-anak dijamin aman.

Terlebih, varian Omicron juga sudah masuk Jatim. ”Maka, vaksinasi harus segera merata. Mencakup semua rentang usia,” ujarnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: