Korban Flyover Pesing dalam Teori Jendela Pecah

Atraksi itu ditonton banyak orang lewat. Kemudian, Philip Zimbardo pergi begitu saja.

Apa hasilnya?

Baik di Bronx maupun Palo Alto sama: Orang-orang yang lewat, satu per satu, ikut memukuli mobil itu.

Warga yang lewat melihat orang-orang memukuli mobil. Mereka ikut-ikutan. Jadi tambah banyak pemukul. Akhirnya mobil hancur total. Di dua lokasi itu.

Kesimpulan penelitian:

1. Mobil, tanpa perlakuan khusus, hasilnya berbeda. Antara di daerah kumuh dengan daerah masyarakat kelas menengah.
2. Mobil, dengan perlakuan khusus, hasilnya sama.
3. Masyarakat kumuh dan masyarakat kelas menengah sama. Dalam menirukan perilaku vandalime, jika sudah ada pendahulunya.

Di flyover Pesing, banyak pemotor lewat. Karena itu, pemotor Reza beranggapan, kalau ada yang boleh lewat, mengapa saya tidak? Walaupun sudah dijaga polisi.

Pencetus teori jendela pecah, Prof Kelling, delapan tahun kemudian (1988) diuji pemerintah.

Ia diangkat jadi konsultan otoritas kereta transit New York (Gladwell, Malcolm, The Tipping Point: How Little Things Can Make a Big Difference, 2002).

Waktu itu New York kacau banget. Volume kejahatan 650.000 kasus per tahun. Untuk ukuran sana, waktu itu, dinilai sangat tinggi. Rata-rata 1.836 kasus kriminal per hari. Istilahnya, hujan kasus.

Ribuan kasus kriminal itu beraneka ragam. Dari yang ringan sampai berat.

Paling ringan, grafiti. Corat-coret dengan cat di berbagai bidang terbuka. Termasuk di kereta subway. Baik di interior kereta maupun eksterior. Juga, dinding sekitar stasiun. Sungguh parah.

Prof Kelling sewaktu jadi konsultan otoritas transit New York kaget mengamati parahnya grafiti.

Parahnya grafiti pasti bukan tiba-tiba. Awalnya satu-dua coretan cat, dibiarkan. Lama-lama orang meniru (teori jendela pecah). Akhirnya jadi parah.

Lantas, Kelling mengajak Direktur Subway David Gunn untuk menerapkan kebijakan baru.

Semua grafiti dihapus. Yang menempel di dinding, dindingnya dicat ulang. Yang menempel pada kaca, kacanya diganti. Dilakukan gerakan serentak, melibatkan banyak personel.

Sumber: