Korban Flyover Pesing dalam Teori Jendela Pecah

Korban Flyover Pesing dalam Teori Jendela Pecah

Mulyanti: "Kayak benda terbang gitu. Ternyata orang. Jatuh ke aspal di bawah. Rupanya yang jatuh cowok. Masih pakai helm. Orang berdatangan. Cowok itu masih bisa berdiri, lalu dibopong orang."

Korban ARS mengalami remuk tulang tangan dan kaki kanan. Masih dirawat di RS. Sedangkan penabraknya, pengemudi mobil Nissan March, AND, jadi tersangka, ditahan di Polres Jakarta Barat.

Flyover Pesing selesai dibangun 27 Agustus 2002. Dikutip dari laman Jakarta.go.id, flyover itu tidak untuk motor, bajaj, dan kendaraan besar seperti trailer. Sebab, maksimal tonase hanya untuk mobil. Sedangkan empasan angin sangat kencang.

Alasan pemotor Reza menyerobot lewat: "Biar cepat". Berarti jalanan sangat macet. Bahkan untuk motor. Jakarta sudah tidak mampu lagi menopang lalu lintas warga.

Atau, warganya terlalu bandel. Mengabaikan hukum. Itu sebenarnya bukan hanya problem Jakarta. Melainkan juga kota besar dunia. Di Amerika Serikat (AS) pun begitu. Tapi, AS zaman dulu. Tahun 1980-an.

Peneliti AS, Prof George L. Kelling dan Prof James Q. Wilson, dalam buku mereka, Broken Windows Crime Theory (Scientific American, 2012), mencetuskan, pelanggar aturan bakal makin banyak jika tanpa tindakan tegas.

Teori Kelling dan Wilson dalam kriminologi terkenal sebagai teori jendela pecah. Teori itu hasil riset, dilakukan Philip Zimbardo, 1980.

Zimbardo menguji sifat alami manusia. Ia meletakkan dua mobil yang sama persis. Pada dua tempat berbeda.

Dua mobil itu sama-sama: Tanpa nomor polisi, kap mesin depan dibuka.

Satu mobil diparkir di pinggir jalan daerah kumuh, Bronx, New York, AS. 

Satunya di pinggir Jalan Palo Alto, California, AS. Wilayah itu adalah jantung Kota Silicon Valley, markasnya Google, Facebook, Intel, AMD, Nvidia. Wilayah masyarakat kelas menengah.

Hasilnya: Selang tiga hari, mobil di Bronx ”bersih”.

Mobilnya masih ada. Tapi, banyak komponen yang hilang. Hingga ”bersih” tanpa spion, kaca-kaca, bahkan komponen mesin pun hilang.

Mobil di Palo Alto utuh. Tidak ada bagian yang hilang. Bahkan, dibiarkan sampai sepekan kemudian, tetap saja utuh.

Uji riset ditingkatkan. Zimbardo lantas melakukan ini pada setiap mobil: Memukuli mobil dengan palu. Berkali-kali. Sampai penyok-penyok. Baik yang di Bronx maupun Palo Alto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: