Korban Flyover Pesing dalam Teori Jendela Pecah

Korban Flyover Pesing dalam Teori Jendela Pecah

Pemotor Indonesia pemberani. Dilarang lewat flyover Pesing, Jakarta Barat, bandel. Pemotor ARS, 30, ditabrak mobil Jumat (7/1) pagi. Terpental, jatuh ke jalan, 10 meter di bawah. Masih hidup. Pelanggar pun tambah ramai.

Harian Disway - SENIN (10/1) pagi dua polisi berjaga di mulut flyover itu. Mencegat pemotor yang tetap bandel. Walaupun sudah ada rambu larangan motor lewat. Berarti, dijaga rambu plus dirangkap polisi.

Tapi, alamak... Pada jam kerja pukul 06.00, puluhan motor tetap saja masuk jalur flyover. Dalam sejam, terjaring belasan motor. Ditilang.

Polisi kewalahan. Banyak pemotor yang lolos. Melaju, menanjak ke flyover. Yang tiupan anginnya sangat kencang itu.

Seorang pemotor yang lolos dicegat wartawan di jalur keluar fluover Senin (10/1) pagi. Namanya Reza, 25. Apa kata Reza?

”Biar cepet aja. Tadi saya lihat ada petugas di tengah situ tadi. Tapi, kan banyak yang lewat. Jadi, saya lewat aja.”

Ditanya, kan sudah ada tanda motor dilarang lewat? Dijawab: ”Saya gak lihat, tuh.”

Polisi tampaknya kewalahan. Apa kata polisi?

Kasatlantas Polres Jakarta Barat Kompol Wayan saat dikonfirmasi wartawan mengatakan:

"Sudah sering dilaksanakan operasi. Juga sudah ada rambu larangan. Tapi, setiap nggak ada petugas, ya... pemotor tetap lewat."

Padahal, tertabraknya ARS, terpental melayang, jatuh ke jalan 10 meter di bawahnya, menghebohkan Jakarta. Media massa memberitakan. Media sosial, apalagi. Viral.

Saksi mata kejadian Jumat (7/1) pukul 06.20 itu adalah Mulyanti, 45. Pedagang nasi uduk di dekat tempat kejadian. Dia menceritakan kepada wartawan, begini:

"Awalnya terdengar, gubrak... Kayaknya, ada tabrakan di atas (flyover)."

Beberapa detik kemudian Mulyanti melihat sesuatu melayang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: