FR Aloha Rampung Akhir Januari
MACET di Aloha–Gedangan terasa lebih parah pada awal 2022 ini. Pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dibuka 100 persen. Namun, pengerjaan frontage road (FR) Aloha belum rampung.
Seharusnya kontraktor menuntaskan pekerjaan itu pada 31 Desember 2021. Selesai tidak selesai diserahkan. Namun, pekerjaan ternyata masih kurang banyak.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU BMSDA) Pemkab Sidoarjo Dwi Eko Saptono memberikan dispensasi waktu. Sebab, pekerjaan memang sempat terhalang oleh pembebasan lahan. ”Targetnya 2 minggu lagi selesai,” ujar Dwi kemarin.
Artinya, jalur penyangga itu sudah harus tersambung dari Bundaran Aloha hingga jalan perkampungan di dekat Monumen Perjuangan 45 Gedangan di akhir Januari. Masih ada lima tiang listrik yang harus dipindah. Trotoar juga masih terus dikerjakan sampai kemarin.
Selain itu, ada pembangunan jembatan sisi selatan segmen 2 yang belum rampung. Jumlah petugas sudah tidak sebanyak Desember tahun lalu. Namun, alat berat masih disiagakan.
Pemindahan lima tiang listrik jadi tantangan tersendiri. Ada jaringan listrik bawah tanah di bawah jembatan.
Gara-gara kendala itu, kontraktor tidak bisa merampungkan pekerjaan tepat waktu. Mereka harus menanggung konsekuensi denda Rp 39 juta per hari. Ya, dispensasi yang diberikan tidak gratis.
KERETA API melintas di samping proyek pembangunan frontage road Aloha-Gedangan. (Foto: Salman Muhiddin-Harian Disway)
Meski pengerjaan di segmen 1 dan 2 sedikit molor, Dwi memastikan bahwa lelang segmen ketiga tetap jalan. Proses tender sudah dimulai sejak Desember 2021. Prosesnya diawali dengan lelang manajemen konstruksi (MK) yang ditarget selesai bulan depan.
Lelang kontraktor pengerjaan dimulai Maret. Pemkab Sidoarjo menargetkan prosesnya kelar selama satu setengah bulan. ”Setelah itu, kita mulai lanjutkan pembangunan,” lanjut Dwi.
Pemkab Sidoarjo menyediakan anggaran Rp 112 miliar untuk membebaskan tanah dan bangunan warga. Proses appraisal sudah dilakukan bersamaan dengan pembebasan sebelumnya.
Jika tidak ada problem pada pembebasan tanah, proyek bisa dilanjutkan sesuai jadwal. Jika ditolak, proyek bisa molor berbulan-bulan seperti segmen 1 dan 2 di sisi utara.
Lelang pekerjaan fisik tahap ketiga bakal dibuka dengan anggaran Rp 50 miliar. Saat FR sudah tersambung, pengendara dari Aloha bisa mengambil jalur tersebut hingga tembus ke gerbang Jalan Lingkar Timur Sidoarjo. Macet di perempatan Gedangan yang legendaris itu pun bisa dihindari. (Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: