Rombongan Piala Dunia U-20 bisa Lewat JLLB Utara
Piala Dunia U-20 di Surabaya yang seharusnya digelar 2020 diundur tahun depan. Proyek revitalisasi Gelora Bung Tomo dan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang belum tuntas dikebut tahun ini.
“Siang tadi (18/1) kami bahas kelanjutannya,” ujar Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Iman Krestian. Ia juga mengajak serta dinas kebudayaan kepemudaan olahraga dan pariwisata (DKPOP).
Dua dinas baru itu memang harus sering koordinasi. Selain pimpinannya yang baru, nama dinas juga berubah sesuai Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang berlaku mulai 1 Januari 2022.
Iman memastikan komitmen DKPOP untuk melanjutkan revitalisasi kompleks olahraga GBT. Termasuk ketersediaan anggaran belanjanya. “Kemungkinan yang kita kerjakan adalah pemasangan pagar lapangan latihan dan penambahan genset,” ujar arsitek jebolan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut.
Pagar tersebut akan dipasang di tiga lapangan latihan yang berada di sisi utara stadion utama. Warga sudah bisa memakai fasilitas itu secara gratis. Namun banyak keluhan dari pesepakbola yang kesulitan mengambil bola ketika keluar lapangan.
Area sekeliling lapangan itu masih berupa tambak. Mau tidak mau, harus ada yang menceburkan diri jika ada bola yang melambung jauh.
Tinggi pagar di belakang gawang mencapai 12 meter. Sedangkan pagar sampingnya 6 meter.
Genset GBT juga sering bermasalah. Lampu stadion sempat padam saat Persebaya menjamu PS Tira Persikabo 21 Juli 2019. Laga sempat terhenti selama 13 menit gara-gara tenaga listrik kurang memadai.
Pemkot telah memasang lampu baru dengan pencahayaan sebesar 2.850 lux. Butuh genset lebih besar agar semua lampunya bisa menyala. “Kekuatan genset kita hanya 1.500 lux,” kata Iman.
Proses lelang pagar dan genset dimulai bulan ini. Iman memprediksi pekerjaan dan pengadaan genset bisa dimulai tiga bulan lagi. “Total anggarannya Rp 9 miliar,” lanjut Iman.
Di sisi timur GBT sudah terbangun jalan penghubung (radial roar) ke JLLB. Jalan itu juga terhubung dengan lokasi proyek simpang susun Romokalisari. Titik itu mempertemukan arus kendaraan dari Tol Romokalisari, Gelora Bung Tomo, Flyover Teluk Lamong, dan JLLB ruas Sememi.
Hingga kemarin, truk pengangkut tanah masih lalu lalang di area proyek JLLB. Proyek yang dikerjakan Kementerian PUPR itu sudah mencapai 65 persen. Wujudnya masih berupa tanah urugan kapur.
Kemungkinan JLLB yang mengarah ke selatan itu belum bisa dilalui tahun ini. Pemkot masih belum menyelesaikan pembebasan lahannya.
“Jadi kalau piala dunia nanti, peserta bisa lewat sisi utara JLLB. Lewat tol atau Teluk Lamong,” lanjut Iman. Akses JLLB sisi utara itu sangat diperlukan karena bus pemain tidak bisa melintasi Jalan Jawar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: