Dua Pekerja Migran Positif Covid-19

Dua Pekerja Migran Positif Covid-19

SEJAK pertengahan September tahun lalu, Terminal 2 Internasional Bandara Juanda Sidoarjo ditutup. Sudah 4 bulan tidak ada penerbangan penumpang internasional. Akhirnya kini mulai dibuka lagi. Sebanyak 129 orang pekerja migran dari Malaysia datang pukul 12.00 pada Sabtu (22/1).

Tiga kloter tes swab PCR digelar di terminal 2. Hasilnya, dua orang terkonfirmasi positif Covid-19. Kedua identitas pasien masih disembunyikan. Mereka mengalami gejala sedang. Keduanya pun harus dirujuk ke RSUD dr Soetomo untuk menjalani isolasi. Sedangkan 127 orang lainnya diangkut bus menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

”Kedatangannya sekitar jam 5 sore,” kata Anis, seorang satpol PP yang bertugas di asrama haji. Semua pekerja migran itu berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Saat ini harus menjalani karantina 7 hingga 10 hari. Sesuai dengan SE Satgas Covid-19 Nomor 02/2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Covid-19.

Rencananya, para pekerja migran didatangkan lagi tiap 10 hari. Tempat karantina asrama haji pun telah melakukan persiapan sejak akhir Desember 2021. Sebanyak 344 kamar tidur di 14 gedung sudah siap menerima kedatangan mereka.

”Sekarang maksimal satu kamar hanya boleh diisi dua orang,” kata Kepala UPT Asrama Haji Sugianto. Artinya, yang bisa ditampung sekitar 688 orang saja. Kebijakan itu berbeda dengan tahun lalu. Yakni, satu kamar bisa diisi empat orang.

Mungkin total kapasitas itu masih kurang. Mengingat, kedatangan pekerja migran setiap kali bisa mencapai 130–200 orang. Namun, Pemprov Jatim sudah menyediakan tambahan tempat karantina lain. Yakni, Balai Diklat Keagamaan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidik (LPMP), Ketintang, Surabaya, dengan kapasitas 63 kamar. Itu dapat menampung 126 orang.

Menurut Sugianto, biaya karantina sepenuhnya ditanggung pemerintah. Kecuali bagi pekerja migran yang ingin karantina di hotel. Atau pelaku perjalanan internasional non pekerja migran. ”Karantina bisa di hotel yang direkomendasikan. Biaya ditanggung sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, RS Darurat Lapangan Bangkalan juga sudah disiapkan. Yang positif dengan gejala ringan bisa ditampung di sana. Yakni, dengan kapasitas 424 kamar tidur atau bisa menampung sekitar 848 orang.

”Kami stand by di sini. Sewaktu-waktu tiga tempat karantina membeludak, bisa dialihkan ke sini,” ujar mantan ketua relawan pendamping keluarga pasien Covid-19 RS Lapangan Indrapura yang kini bertugas di RSDL Bangkalan itu. RS lapangan Indrapura juga tetap disiagakan. Meski sekarang belum beroperasi lagi, kapasitasnya masih tetap sama. Yakni, sekitar 410 kamar. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: