Jalur Ajudan dan Paspampres
Jokowi dan Widi tentu sangat saling kenal. Jauh sebelum menjadi ajudan presiden 2014, mereka sudah berduet di Solo. Jokowi wali kota, Widi menjabat Dandim.
Sama halnya dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Dulu juga pernah menjabat Kapolres Solo dan ajudan Presiden Jokowi. Selepas itu, karier meroket hingga menjadi orang nomor satu di Polri.
Ajudan Jokowi yang juga dapat promosi ialah Brigjen Rudy Saladin. Ia diangkat sebagai Danrem Surya Kencana Bogor dengan pangkat bintang satu. Korem Bogor masuk kualifikasi korem yang dipimpin brigjen. Sebab, menjadi penyanggah Jakarta dan ada kediaman presiden, yakni Istana Bogor. Dan banyak acara presiden digelar di Bogor.
Rudy sebelumnya menjabat Danrem Solo Warastratama. Pos Danrem Solo dijabat kolonel. Itulah sebabnya, begitu pindah Bogor, pangkat Rudy jadi bintang satu.
Kini Jokowi dikelilingi jenderal-jenderal yang secara personal –karena pos jabatan– pernah dekat. Mereka pernah menjabat Danpaspamres atau ajudan presiden. Atau saat Jokowi menjabat wali kota Solo, mereka menjabat Dandim Solo atau Kapolres.
Kini sebagian dari mereka menempati pos panglima TNI, Kapolri, Pangkostrad, dan Danjen Kopassus.
Lepas dari perjalanan karier mereka yang pernah dekat dengan Jokowi, para jenderal TNI itu memiliki kualifikasi sangat mumpuni.
Mereka adalah jenderal yang mempunyai kualifikasi tempur. Misalnya, Jenderal Andika, Letjen Maruli, Letjen Agus, dan Mayjen Widi yang menyandang baret merah, yang harus melewati ujian berat untuk mencapainya.
Apalagi, untuk menduduki jabatan Danpaspampres atau ajudan presiden juga harus memenuhi syarat kualifikasi tinggi.
Jokowi pun, saya kira, akan makin merasa nyaman dengan jenderal-jenderal yang sudah pernah dikenal dekat, menduduki jabatan strategis. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: