Kasus Covid-19 Naik Lagi

Kasus Covid-19 Naik Lagi

LONJAKAN kasus Covid-19 masih mungkin terjadi. Namun, itu baru bisa dilihat akhir Januari nanti. Tiga hari lagi. Itu sesuai dengan yang dinyatakan epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo.

Kini bilangan reproduksi efektif (Rt) Jatim pun sudah mencapai 1,34 persen. Idealnya tak boleh lebih dari 1 persen. Jika lebih dari 1 persen, berarti masih terjadi wabah. Itu berbeda dengan satu bulan sebelumnya. ”Beberapa waktu lalu angka Rt kita sudah di bawah 1,” jelasnya.

Dalam lima hari terakhir, jumlah kasus Covid-19 Jatim bertambah cukup signifikan. Dari 344 kasus menjadi 664 kasus untuk seluruh varian Covid-19. Baik Covid-19 pertama, Delta, maupun Omicron.

”Jadi, Delta masih ada. Yang kita ketambahan 3, total kurang lebih 12 pasien varian Delta yang terdeteksi secara WGS,” ujar Kepala Dinas Kesehatan dr Erwin Astha Triyono kemarin (27/1). Lalu, total kasus Omicron masih tetap, yakni 26 pasien.

Saat ini masih ada puluhan sampel yang diperiksa dengan WGS di Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga. Yakni, sampel pada periode 14 hingga 22 Januari. Bahkan, 90 persen sudah mengarah pada varian Omicron.

Namun, Pemprov Jatim tak mau dipusingkan dengan varian. Satgas Covid-19 Jatim bakal menerapkan standar terbaik untuk semua kasus. Dengan kata lain, semua kasus dianggap varian Omicron. Itu sebagai bentuk meningkatkan kewaspadaan.

”Sehingga strategi yang disampaikan Bu Gubernur sudah klir. Daripada sibuk memikirkan varian, lebih baik kita anggap semua varian adalah Omicron,” terang mantan penanggung jawab dokter RS Lapangan Indrapura itu.

Dengan menganggap semua kasus itu Omicron, akan lebih membantu upaya 3T. Artinya, bakal bisa lebih maksimal. Tidak terjadi perlakuan antisipasi yang berbeda dari setiap kasus.

Erwin juga menambahkan bahwa pemeriksaan WGS tidak bisa dikerjakan setiap hari. Dinkes hanya bisa menunggu hasil pemeriksaan WGS itu dari ITD Unair. Sebab, jumlah reagen WGS tidak sebanyak PCR. ”Jadi, lebih baik kita merancang pemahaman, semua yang positif PCR itu adalah Omicron. Sehingga penanganannya yang terbaik,” ungkapnya.

Nakes RS Lapangan Tembak Tambak Dyah Ayu menata bed yang sudah siap dipakai untuk pasien covid 19 kemarin (8/7). (Eko Suswantoro)

Selain itu, kini keterisian tempat tidur (BOR) di RSUD Soetomo juga mulai naik. Yakni, mencapai 67 persen. Namun, itu belum diklasifikasikan antara pasien Covid-19 atau pasien dengan penyakit lain.

Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 dr Makhyan Jibril mengungkapkan hal serupa. Kini kasus Covid-19 mulai naik. Tidak hanya di Jawa Timur, tetapi merata hampir di semua provinsi. Tren itu mirip seperti tahun sebelumnya.

”Secara nasional, jumlahnya sudah mencapai 7.000-an kasus. Hari ini di Jatim ada tambahan sekitar lebih 200-an kasus,” jelasnya. Satgas Covid-19 memastikan upaya pelacakan dan tes kasus selalu cukup. Rata-rata minimal 180.000 tes PCR per pekan. Itu juga diperkuat dengan tes yang mengidentifikasi varian-varian baru.

Yang jelas, Satgas Covid-19 Jatim sudah bersinergi dengan elemen-elemen di tingkat daerah. Yakni, untuk memastikan kedisiplinan protokol kesehatan. Sudah dikirim pasukan pengawal prokes ke 38 kabupaten/kota di Jatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: