212 Pasien Covid-19 Disertai Komorbid

212 Pasien Covid-19 Disertai Komorbid

JUMLAH kasus Covid-19 di Jatim terus meningkat. Rata-rata tambahan sekitar 2 ribu kasus dalam sehari. Data terakhir, total yang aktif mencapai 11.579 kasus. Begitu juga dengan angka kesembuhan. Tembus sekitar 2.462 pasien kemarin (10/2).

Lalu, berapa persentase varian Delta dan Omicron?

Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Erwin Astha Triyono belum dapat memastikan secara persis. Namun, ia menginstruksikan kepada satgas Covid-19 untuk memberikan perlakuan yang sama. Keputusan itu diambil setelah mendapat laporan dari Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga.

”Pemeriksaan sampel pasien Covid-19 menunjukkan 90 persen varian Omicron,” katanya. Jadi, treatment diberikan kepada semua kasus. Dianggap semua adalah Omicron. Pasien mendapat perhatian khusus. Sebab, komorbid yang diderita membuat mereka bergejala berat hingga kritis.

Saat ini total ada 212 pasien Covid-19 yang disertai komorbid. Ada tiga komorbid yang paling banyak. Itu berdasar data terakhir dari RS Online Lapangan Covid-19. Pertama, 69 pasien komorbid diabetes melitus noninsulin. Kedua, 53 pasien komorbid hipertensi. Ketiga, 28 pasien komorbid diabetes melitus insulin.

Sisanya, 8 pasien komorbid gagal jantung, 7 pasien komorbid paru obstruktif kronik, 6 pasien komorbid ginjal kronis, 8 pasien komorbid asma, 6 pasien komorbid hipertensi sekunder, 10 pasien komorbid TBC, 4 pasien komorbid stroke, 4 pasien komorbid benjolan payudara, 3 pasien komorbid obesitas, dan 1 pasien komorbid leukemia.

Menurut Erwin, harus ada klasifikasi terhadap pasien Covid-19. Terutama bagi pasien yang tanpa gejala dan bergejala ringan. Sebaiknya menjalani isolasi mandiri. Atau bisa dirawat di tempat isolasi terpusat. ”Tidak perlu panik. Lebih baik isolasinya jangan di rumah sakit,” katanya.

Sedmentara itu, rumah sakit dikhususkan untuk para pasien bergejala sedang dan berat. Termasuk para pasien disertai komorbid dan lansia. Dengan demikian, ledakan pasien di rumah sakit seperti gelombang kedua tidak terulang.

Transmisi Omicron memang didominasi komunitas. Menyasar ke segala segmen masyarakat. Itu terbukti dari melonjaknya pasien anak di Jatim. Dalam sepekan bisa bertambah berkali lipat. Dari 23 pasien kini menjadi 180 pasien.

”Rata-rata mereka tanpa gejala,” ungkapnya. Namun, anak-anak bisa menjadi pembawa virus ke rumah. Sehingga berpotensi menulari para lansia dan kelompok rentan. Ia juga  menyinggung pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah. Agar disiplin prokes harus diawasi dengan ketat.

Kepala Divisi Alergi dan Imunologi Klinis RSUD dr Soetomo dr Gatot Sugiarto mengatakan bahwa kelompok komorbid tergolong kelompok yang rentan terpapar. Virus bisa menggerogoti komorbid yang diderita pasien. Sebab, imunitas tubuhnya juga rendah meski sudah divaksin. ”Jumlah titer antibodi yang dimunculkan masih kalah dengan komorbidnya,” ungkapnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: