Empat Cewek Sukabumi Terjebak di Papua

Empat Cewek Sukabumi  Terjebak di Papua

Prosesnya izin ke ortu masing-masing. Dijanjikan kerja di karaoke di Kabupaten Paniai, Papua. Juga, masing-masing diberi Rp 2 juta. Berangkatlah mereka ke Papua.

Tiba di sana, empat cewek diserahkan ke pemilik karaoke. Ternyata, uang Rp 2 juta itu dianggap sebagai utang. Sebab, katanya, penghasilan cewek-cewek itu nanti sangat besar.

NA: ”Beberapa hari kami di karaoke itu, pengunjungnya sepi. Lalu, kami dioper ke karaoke lain. Waktu itu kami diberi tahu, utang kami jadi Rp 25 juta. Jadi cekcok."

Dari cekcok, NA dan teman-teman mendengar bahwa mereka ditebus bos karaoke baru senilai Rp 95 juta. "Tapi, kami tidak tahu apa-apa soal tebusan itu," ujar NA.

Di tempat karaoke baru, masih di Paniai, pengunjung ramai. Empat wanita muda itu langsung dipekerjakan jadi pelacur. ”Terpaksa kami lakukan. Mereka mendesak agar utang kami Rp 25 juta segera dibayar,” katanya.

Saat itulah, NA lapor polisi. Menceritakan kronologi. Ternyata diabaikan petugas.

Beberapa waktu kemudian, ada pemeriksaan tenaga kerja. Yang datang ke tempat karaoke. Mereka cerita lagi. Diabaikan petugas pula. Beberapa waktu kemudian, mereka mengaku, lapor polisi lagi. Tetap diabaikan lagi.

NA kemudian diberi tahu temannya di Sukabumi (melalui WA) bahwa ada aplikasi pesan Detikcom. Di situlah NA menuliskan kondisi mereka.

Detikcom pada Sabtu (19/2) menulis begini: "Kalimat permintaan tolong, masuk melalui aplikasi perpesanan kami sekitar pukul 11.32 WIB, Selasa, 15 Februari 2022."

Isi pesan: "Saya minta tolong. Saya korban dan saya mau minta tolong karena sudah saya lapor di kepolisian sini. Laporan saya tidak ada yang gubris."

Kemudian, korban menceritakan detail kronologi. Termasuk lokasi. Juga, nomor kontak keluarga korban yang tidak bisa dihubungi korban.

Tim Detikcom melakukan penyelidikan. Semua data yang dilaporkan cocok. Keluarga korban didatangi tim Detikcom. Tim wawancara dengan paman korban, inisial AS. Diceritakan kondisi kemiskinan korban saat di Sukabumi.

Lantas diberitakan. Jadi heboh.

Polisi langsung bergerak.

Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti H.S. kepada pers, Rabu (16/2), mengatakan:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: