Kota Pasuruan dalam 1 Tahun Pemerintahan Gus Ipul dan Mas

Kota Pasuruan dalam 1 Tahun Pemerintahan Gus Ipul dan Mas

”Kami ikut merasakan dampak pandemi ini, khususnya bagi pedagang kecil. Oleh karena itu, kami mencari cara supaya masalah itu bisa dicarikan solusi bersama,” ujar Adi Wibowo.

Hal itu berdampak positif pada perkembangan UMKM di Kota Pasuruan. Ada kenaikan pesat jumlah UMKM Kota Pasuruan. Jika di tahun 2020 jumlah UMKM sekitar 632, di tahun 2021 tercatat menjadi 1.312.

Keberpihakan Gus Ipul dan Mas Adi pada usaha mikro juga dengan memperhatikan UMKM disabilitas. ”UMKM disabilitas perlu mendapatkan dukungan supaya mereka tetap bisa berkarya dan mandiri,” tandas Gus Ipul.

Di sisi lain, kenaikan jumlah perempuan kepala keluarga juga menjadi PR bagi Pemerintah Kota Pasuruan. Lewat Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) setempat, Pemerintah Kota Pasuruan memberikan bantuan supaya perempuan kepala keluarga tetap bisa mandiri, khususnya mandiri finansial.

 

Target Mengangkat Pariwisata dan Tantangannya

Salah satu poin dalam platform Pasuruan Kota Madinah adalah integrasi wisata di Kota Pasuruan, yakni memadukan tiga konsep wisata, yaitu, wisata edukasi, wisata religi, dan wisata sejarah. Kota Pasuruan yang merupakan kota pesisir, tapi juga memiliki banyak peninggalan sejarah dan beberapa makam ulama menjadi PR untuk memadukan daya tarik wisata tersebut. 

Gus Ipul menilai pariwisata akan terdongkrak jika kebersihan kota terbangun. Oleh karena itu, pada peringatan Hari Jadi Kota Pasuruan ke-336 pada (8/2/2022) kemarin, diusung tema Pasuruan Resik. Gus Ipul dan Mas Adi turun langsung berbaur dengan seluruh pegawai di instansi Pemkot Pasuruan melakukan aksi resik-resik.

”Pariwisata bisa kita angkat nanti jika kondisi kebersihan lingkungan sudah membaik. Maka, dari itu diawali dengan resik jedingku, resik kantorku, resik pasarku, resih omahku,” ujar Gus Ipul.

Komitmen untuk menjadikan Kota Pasuruan lebih resik tampak dari capaian yang dipersembahkan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Pasuruan yang berhasil mengurangi pesat kawasan kumuh. Di tahun 2020 luas wilayah kawasan kumuh di Kota Pasuruan seluas 59,61 ha, dan berhasil diturunkan menjadi 32,17 ha di tahun 2021. (Lihat Tabel).

Grafis: Rozi Hamdani-Harian Disway

Secara perlahan Gus Ipul dan Mas Adi mulai melakukan penataan untuk mendongkrak pariwisata Kota Pasuruan. Kerja sama dengan Pusat Penelitian Pengembangan Gula Indonesia (P3GI) juga sudah terjalin.

Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) juga sudah rampung. Rencana pembangunan payung raksasa di kawasan alun-alun Kota Pasuruan juga sudah siap. Rencananya akan ada enam payung raksasa akan dipasang untuk mulai menjalankan konsep wisata integrasi.

Namun, dari sekian lompatan dan capaian yang berhasil ditorehkan di tahun pertama pemerintahan Gus Ipul dan Mas Adi, ada PR besar yang masih menanti. Masalah banjir, angka kemiskinan yang naik, serta masih lemahnya inovasi birokrasi menjadi PR bagi keduanya untuk segera mencari solusi.

”Tentunya masih ada sejumlah PR bagi Gus Ipul untuk melakukan pembenahan di Kota Pasuruan, dengan waktu yang terbatas. Tapi, kami yakin dan mendukung pastinya Gus Ipul berkomitmen menjadikan Kota Pasuruan berkembang dan maju,” ujar Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki Hasan. (adv/Lailiyah Rahmawati)

KEGIATAN resik-resik massal memperingati HUT ke-336 Kota Pasuran.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: