Disiapkan sejak Ibu Hamil

Disiapkan sejak Ibu Hamil

”Bisa juga anak berperilaku seperti bayi lagi, ingin minum susu dari botol, minta digendong pakai selendang, tidak mau makan porsinya lagi tapi ingin makan bubur bayi,” ujar perempuan kelahiran Oktober 1958 itu.

Jika dipahami, rasa cemburu itu sebenarnya bukan mengenai jarak kelahiran antar-anak yang dekat atau jauh saja. Namun yang malah kerap menimbulkan rasa cemburu antara adik dan kakak itu justru perlakuan orang tua kepada mereka.

Jadi orang tua perlu memperlakukan anak dengan baik, bersikap hangat, penuh kasih, dan tidak terlalu lekat. Maka, anak itu akan lebih mudah beradaptasi dengan kehadiran adiknya. Proses berbagi perhatian orang tua bisa berjalan mulus.

Tetapi, jika kelekatan anak dengan orang tuanya terlalu tinggi, maka kehadiran adik baru akan membuat anak merasa kehilangan rasa amannya. ”Ikatan satu-satunya dengan orang tua harus dibagi dengan adik baru. Anak merasa ditolak dan dipaksa menerima kehadiran adiknya,” tuturnya.

Anak bisa dipersiapkan menerima kehadiran adik baru. Bahkan sejak ibu hamil. Dilibatkan dalam semua persiapan. Dibacakan cerita, nonton film, dan berbagai hal untuk memperkenalkan konsep indahnya punya saudara kandung.

Dalam mengatasi masalah rasa cemburu kakak pada adik, orang tua perlu memperlakukan anak dengan baik, bersikap hangat, dan penuh kasih. Upayakan mendukung si kakak agar lebih mudah beradaptasi dengan kehadiran adiknya.

”Sehingga anak juga antusias menyambut kehadiran adiknya,” imbuh pemilik Dear Astrid: Story Sharing Space.

Secara umum, kecemburuan bisa membuat anak berperilaku mencari perhatian orang tua. Perilakunya bisa sangat berlebihan, merepotkan, sampai temper tantrum, yaitu meledak dalam tangisan, menendang, dan teriak susah dihentikan.

Anak tersebut bisa saja memusuhi adiknya. Baik secara langsung seperti marah, memukul, mencubit, mengganggu sampai adiknya menangis. Atau secara tidak langsung dengan mengadukan perilaku adik ke orang tua.

Maka harus ada pola asuh yang penuh kasih sayang. Orang tua memberi batasan terstruktur dengan jelas pada anak. ”Mungkin harus ada kombinasi antara cinta dan kendali,” kata perempuan yang menjalani pascasarjana di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu.

Orang tua juga harus menerima semua kelebihan dan kekurangan anak, mengembangkan empati, toleransi, dan rasa hormat antar saudara. ”Mulai dari memberi contoh perilaku orang tua kepada pasangan, anak, keluarga, kerabat, dan tentu saja tetangga. Semua orang itu sama, berbagi itu selalu indah,” pungkasnya. (Heti Palestina Yunani-Rangga Prasetya)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: