Simalakama Harga Minyak
Membengkaknya subsidi tentu akan sangat menyulitkan pemerintah. Sebab, APBN tahun ini sudah defisit cukup besar. Tahun 2022, defisit APBD ditargetkan maksimal 4,85 persen dari PDB. Dengan PDB sebesar Rp 16.950 triliun (2021), defisit itu mencapai Rp 868 triliun. Angka yang sangat besar bagi penerimaan negara yang diprediksi hanya Rp 1.846 triliun.
Sementara itu, jika pemerintah mengambil langkah sebaliknya, menaikkan harga Pertamax dan Pertalite, dampak langsungnya adalah inflasi yang tinggi. Inflasi akan menjadi masalah di tengah pemulihan ekonomi akibat pandemi ini. Inflasi akan membuat daya beli masyarakat yang sudah rendah sebagai dampak pandemi ini akan kian rendah.
Dampak tidak langsungnya cukup banyak. Tingkat suku bunga akan naik, kredit usaha akan turun, dan perekonomian akan terganggu. Pendapatan masyarakat akan turun dan jumlah penduduk miskin akan kembali meningkat.
Karena itulah, penting bagi pemerintah untuk memitigasi dampak tidak langsung dari kenaikan inflasi jika pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi. (*)
*) Imron Mawardi adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta wakil dekan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: