Doa untuk Aspal Mandalika

Doa untuk Aspal Mandalika

DEMI Sirkuit Mandalika, pengaspalan ulang runway dan taxiway Bandara Halim Perdanakusuma sampai dihentikan. Peralatan paling canggih, juga ahli aspal terbaik, diboyong ke Lombok. Buah kerja keras itu, rangkaian MotoGP pun siap dihelat mulai hari ini (18/3) sampai race Minggu lusa.

Total ada 1,6 km lintasan Sirkuit Mandalika yang diaspal ulang. Dari 4,31 km panjang lintasan keseluruhan. Pengaspalan ulang dilakukan di sekitar tikungan 16 dan 17. Juga, tikungan 5 dan 6.

Di empat tikungan –dari keseluruhan 17 tikungan– itulah aspal mengelupas ketika dilakukan uji coba pada 11–13 Februari lalu. Pada awalnya dikira bukan aspal yang mengelupas. Dikira kerikil dari sekitar lintasan. Saat itu di kanan kiri sirkuit memang masih dilakukan beberapa proyek pembangunan sarana pendukung.

Lintasan pun dibersihkan, didapati aspal mengelupas. Saat uji coba dilanjutkan, bagian yang mengelupas makin dalam. Kerikil dan batu kecil yang jadi bahan campuran aspal sampai beterbangan. Menghantam tubuh dan kepala pembalap. Kepala aman karena helm. Tapi, badan sampai memar meski pembalap mengenakan baju balap.

”Kerikil yang terlempar seperti peluru,” kata pembalap Ducati Francesco Bagnaia yang lengan kirinya sampai memar kena kerikil. ”Sulit membayangkan kondisi itu kami alami saat lomba nanti, saat kami berlomba puluhan lap,” lanjutnya ketika itu.


Francesco Bagnaia menunjukkan lengannya yang memar kena batu di Sirkuit Mandalika bulan lalu.

Dilakukan beberapa kali meeting sepanjang tiga hari uji coba resmi itu. Mulai promotor, federasi balap motor, pengelola sirkuit, sampai perwakilan pemerintah Indonesia. Dibahas dan dicarikan solusi, kenapa sirkuit yang tahun lalu sukses menjadi tuan rumah World Superbike itu mrotoli (baca: mengelupas) ketika digunakan untuk MotoGP. Meski motor yang digunakan sama-sama bermesin 1.000 cc.

Keputusan besar diambil. Selesai uji coba, aspal yang mengelupas akan langsung dikeruk. Pada tikungan 5 dan 6 serta tikungan 16 dan 17. Pengerjaan itu langsung dilakukan malam tanggal 13 Februari. Saat para kru seluruh tim masih beres-beres kargo untuk meninggalkan Indonesia menuju Qatar.

Mengelupasnya aspal Sirkuit Mandalika tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Sirkuit yang diresmikan Presiden Jokowi pada 12 November 2021 itu disebut-sebut menggunakan aspal terbaik di dunia. Saat jadi tuan rumah WSBK 19–21 November 2021 juga lancar jaya.

Struktur tanah di kawasan Mandalika juga dianggap paling pas untuk dibangun sirkuit. Lebih stabil bila dibandingkan dengan Labuan Bajo, Likupang, dan Lake Toba. Keempatnya adalah destinasi wisata utama yang dikembangkan pemerintah.

Stone mastic asphalt (SMA), itulah teknologi aspal yang digunakan di Sirkuit Mandalika. Bukan teknologi baru, dikembangkan di Jerman pada 1960-an. Meski sudah berumur, teknik itu masih dianggap cara mengaspal terbaik saat ini. Tahan dilibas motor MotoGP yang punya kecepatan di atas 300 km per jam. Punya grip yang bagus saat kondisi basah sekalipun.

Pengaspalan metode SMA di Sirkuit Mandalika masih dilengkapi lagi dengan peralatan paling canggih. Hanya tiga sirkuit di dunia yang memiliki aspal seperti di Mandalika. Sirkuit Silverstone (Inggris), Sirkuit Yas Marina (Abu Dhabi), dan Sirkuit Phillip Island (Australia).

”Dengan aspal canggih ini, saat motor berakselerasi, ban akan mendapatkan grip baik. Sebaliknya, saat pengereman, rider tidak akan kesulitan untuk mengendalikan motor,” jelas Dwianto Eko Winaryo, direktur konstruksi dan pembangunan Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Segala keyakinan tentang kualitas aspal Sirkuit Mandalika itu buyar setelah uji coba MotoGP berjalan pada 11–13 Februari lalu. Guyuran air dari sisi kanan dan kiri sirkuit merusak struktur aspal. Kekhawatiran pun menyeruak.

Uji coba itu hanya berselang sebulan dari jadwal Mandalika menjadi tuan rumah seri kedua MotoGP 2022 pada 18–20 Maret.

Sumber: